Bisnis.com, JAKARTA - Selama 31 tahun bertugas di AC Milan, Silvio Berlusconi telah bertanggung jawab dan memberikan salah satu periode paling sukses dalam sejarah Rossoneri.
Dari Ruud Gullit, Frank Rijkaard, Marco Van Basten hingga Kaka, mantan Presiden klub ini membawa delapan pemenang Ballon d'Or ke Milan selama masa kepemimpinannya, lima di antaranya memenangkan penghargaan saat bermain di San Siro.
Daftar penerima Ballon d'Or di bawah masa kepemimpinan Berlusconi termasuk pemenang tiga kali Marco van Basten, Jean Pierre Papin setahun setelah ia memenangkan penghargaan di Marseille, Roberto Baggio, George Weah, Rivaldo, dan Andriy Shevchenko .
Daftar pemain lincah yang dibawa Berlusconi selama masa pemerintahannya tidak ada habisnya. Bahkan dalam tiga tahun terakhir pada era 1980-an mantan Perdana Menteri mengambil alih, telah terjadi perpindahan gelombang bakat-bakat superstar.
Dalam tiga tahun pertama kepemilikannya, Berlusconi juga mendatangkan Roberto Donadoni, Daniele Massaro, Gullit, van Basten, Frank Rijkaard, dan Carlo Ancelotti. Yang terakhir kemudian kembali ke klub untuk memenangkan satu gelar Serie A dan dua gelar Liga Champions pada pertengahan 2000-an.
Tahun 1990-an AC Milan juga kedatangan pemenang Liga Champions Marcel Desailly, Zvonimir Boban, Dejan Savicevic, Gennaro Gattuso dan Massimo Ambrosini.
Baca Juga
Tahun 2000-an Berlusconi juga mendatangkan daftar pemain bintang yang fenomenal seperti Dida, Alessandro Nesta, Andrea Pirlo, Clarence Seedorf, Rivaldo, Filippo Inzaghi dan Rui Costa.
Kemudian pada tahun 2003 Milan kedatangan Cafu, Kaka, dan Jaap Stam pada tahun 2004.
Milan di bawah Berlusconi juga pernah mendaratkan Ronaldo, Ronaldinho, David Beckham, Thiago Silva, Alexandre Pato, dan Zlatan Ibrahimovic pada saat tahun 2010.
Ada juga beberapa rekrutan terkenal setelah Berlusconi mengambil alih Monza, membawa pemain seperti Mario Balotelli dan Kevin-Prince Boateng.
Akuisisi terbaru adalah penandatanganan Matteo Pessina, yang kembali ke klub masa kecilnya setelah enam tahun pergi bersama Milan dan Atalanta, cara yang pas untuk mengakhiri bisnis transfer Berlusconi.