Bisnis.com, JAKARTA - Pelatih Arsenal Arsene Wenger mengatakan masa depannya mungkin akan ditentukan pada Maret atau April ketika ia merenungi untuk mengambil tawaran perpanjangan kontrak atau meninggalkan klub yang telah ia arsiteki selama 20 tahun pada akhir musim.
Pria Prancis ini berbicara kepada stasiun televisi Jerman ZDF sebelum Arsenal dipermalukan 1-5 oleh Bayern Munich pada Rabu, namun detail-detail wawancara baru muncul pada Kamis ketika spekulasi mengenai niat Wenger memuncak.
Saat ditanyai kapan ia akan memutuskan apakah akan meneruskan kiprahnya pada musim depan, ia menjawab, "Maret, April mungkin."
Secara terpisah, BBC melaporkan, tanpa menyebutkan narasumber, bahwa masa depannya akan ditentukan pada akhir musim, ketika kontraknya saat ini habis.
Pria 67 tahun itu terkejut bahkan nyaris bungkam setelah pertandingan melawan Bayern Munchen, hanya menjawab tiga pertanyaan pada konferensi pers yang berlangsung kurang dari 3 menit.
Wenger rencananya kembali berbicara kepada publik pada Jumat, di mana saat itu ia bukan memiliki waktu untuk bereaksi terhadap kekalahan 1-5, namun juga reaksi pedas dari pada pengamat dan mantan pemain-pemain Arsenal yang memprediksi bahwa akan didepak ketika kontraknya habis musim panas ini.
Baca Juga
Dengan posisi Wenger saat ini di klub, sejumlah pihak mengatakan ia sendiri yang akan menentukan nasibnya.
Media Inggris melaporkan bahwa kontrak baru berdurasi dua tahun telah disodorkan, namun beberapa legenda Arsenal seperti Lee Dixon, Ian Wright, dan Bob Wilson mengatakan mereka merasa Wenger kemungkinan akan memilih untuk hengkang.
"Saya ragu ia akan tidur nyenyak mulai sekarang sampai pertandingan (Piala FA) mengerikan di lapangan artifisial di Sutton pada Senin malam," kata Wilson.
"Ia mungkin berkata cukup adalah cukup." Kritik-kritik cepat tertuju kepada penjelasan Wenger untuk kekalahan di Munchen -- di mana para pemainnya "kelelahan dan minim organisasi" -- merefleksikan hasil cara manajemennya, dan nyaris serupa dengan terakhir kali timnya dipermalukan, juga dengan skor 1-5, oleh lawan yang sama 18 bulan silam.
Satu-satunya dukungan justru datang dari manajer Bayern Carlo Ancelotti. "Inilah sepak bola," ucapnya. "Menurut saya Arsene memiliki banyak pengalaman, pengalaman untuk mengatur pada momen seperti ini, hasil ini dan menatap pertandingan berikutnya. Ini hanya satu pertandingan."
Masalahnya, ini bukan sekedar satu pertandingan. Enam kali tersingkir di fase yang sama di fase gugur tidak menyiratkan kebetulan dan tidak berjalannya taktik Arsenal akan membuat tim itu dikalahkan oleh tim-tim yang secara kualitas berada di bawah mereka.
Dua bintang terbesar Arsenal Alexis Sanchez dan Mesut Ozil, tampil tidak menonjol dan hanya melakukan sedikit hal untuk mengindikasikan mereka layak mendapatkan kenaikan nilai kontrak sebagaimana yang mereka inginkan.
Saat Ozil tampil seperti bayang-bayang, mengonfirmasi kritik bahwa ia kerap terpuruk pada pertandingan-pertandingan besar, Sanchez lebih banyak mengejar bola, terutama bola yang lepas dari penguasaannya.
Tantangan non-liga masih belum jelas apakah tantangan solonya mengacu pada rencana permainan yang ia temukan, atau diterapkan oleh Wenger namun diabaikan rekan-rekan setimnya. Apapun, hal itu tidak merefleksikan bahwa sang manajer telah memenangi hati semua orang.
Tantangan Wenger selanjutnya dapat menjadi lebih berbeda pada pertandingan Piala FA Senin depan di markas tim nonliga Sutton United.