Bisnis.com, JAKARTA - Pemain asal Togo Emmanuel Adebayor percaya bahwa mencapai final Piala FA (Football Association) bersama Crystal Palace menjadi pencapaian terbaik dalam kiprahnya di ajang sepak bola Inggris.
Adebayor menjadi pemain pengganti yang sangat berguna ketika pada pekan lalu memasok assist untuk gol Yannick Bolasie yang menjadikan pertandingan melawan mantan timnya, Arsenal, di pentas Liga Primer Inggris imbang 1-1.
Tambahan satu angka untuk sementara mengamankan Palace dari jurang degradasi dengan koleksi nilai 39 dan itu menjadi modal penting untuk mengarungi laga semifinal FA Cup kontra Watford pada Minggu malam (24/4/2016) di Stadion Wembley di London.
Sayangnya, Adebayor mempunyai kenangan yang tidak menyenangkan ketika bermain di Stadion Wembley. Dia menjadi bagian dari Ttotenham Hotspur saat kalah 1-5 dari Chelsea di semifinal Piala FA 2012.
Adebayor sempat bermain bersama tiga klub besar Inggris masing-masing selama tiga musim yakni Arsenal, Manchester Citym dan Tottenham Hotspur, namun pemain berusia 32 tahun itu tetap tak meraih trofi besar di Inggris.
Satu-satunya trofi bermakna yang diperolehnya justru terealisasi di Spanyol ketika bersama Real Madrid menjuarai Piala Raja (Copa del Rey) edisi 2011. Saat itu dia berstatus pemain pinjaman dari Manchester City.
Dalam laga final melawan FC Barcelona di Stadion Mestalla di Valencia, gol penentu kemenangan Real Madrid dicetak Cristiano Ronaldo pada menit 103 dan Adebayor sendiri masuk pada menit ke-69 menggantikan Mesut Ozil.
“Sangat baik kembali ke Wembley, khususnya bersama Crystal Palace. Saya main bersama tiga klub besar di Inggris. Saya berkesempatan kembali ke Wembley dengan klub yang lebih kecil dan itu justru terasa lebih indah,” kata Adebayor.