Bisnis.com, JAKARTA - Muhammad Rian Ardianto menyambut positif keputusan PBSI yang memasangkannya dengan Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan setelah Kejuaraan Dunia 2025 yang bergulir di Paris, Prancis, 25–31 Agustus.
Meskipun berpisah dengan Fajar Alfian setelah 11 tahun berpasangan, Rian menegaskan komitmennya untuk tetap fokus dan memberikan yang terbaik bersama partner barunya.
“Memang dari pelatih ingin melihat dulu bagaimana Fajar/Fikri setelah juara China Open. Jadi saya diberi kesempatan untuk dicoba dengan Yere karena dia juga punya kualitas,” ujar Rian saat ditemui di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta, Rabu.
Menurut Rian, keputusan itu murni dari tim pelatih, bukan pilihannya pribadi.
“Saya juga melihat Yere punya potensi besar. Dia pernah juara Asia saat masih bersama Pramudya (Kusumawardana) pada 2022. Jadi menurut saya tidak ada salahnya dicoba,” katanya.
Rian tidak menampik perpisahan dengan Fajar meninggalkan kesan emosional. Pasangan ini sudah bersama sejak level junior dan telah meraih banyak prestasi internasional.
Baca Juga
“Pasti awal-awal ada rasa aneh. Selama 11 tahun bareng terus, saya sudah tahu banget kebiasaan Fajar di lapangan. Tapi sekarang dengan partner baru, ya harus adaptasi dan maksimalkan,” ujar atlet 29 tahun itu.
Saat ini Rian masih berlatih bersama Fajar untuk persiapan Kejuaraan Dunia 2025 di Paris, yang bisa jadi turnamen terakhir bagi keduanya sebagai pasangan.
“Ekspektasi tidak mau terlalu tinggi. Apalagi Fajar baru juara juga. Saya tidak mau terbebani. Fokus saya mempersiapkan diri sebaik mungkin dan semoga bisa dapat hasil maksimal,” kata Rian.
Sementara itu, Yeremia menyambut antusias kesempatan baru yang diberikan PBSI untuk berduet dengan Rian. Ia mengaku ingin membuktikan diri masih bisa bersaing di level atas.
“Dikasih kesempatan main di turnamen level 750 dan 500 itu tantangan buat saya. Saya ingin buktikan masih bisa tampil top performance, bisa bersaing meski sekarang ranking masih 30 ke bawah,” ujar Yeremia.
Pemain yang akrab disapa Yere itu senang bisa berpasangan dengan pemain sekelas Rian, yang telah mengoleksi banyak gelar internasional.
“Dia lebih senior dan kualitasnya bagus. Jadi kesempatan ini harus dimaksimalkan, jangan disia-siakan,” katanya.
Yeremia juga mengungkapkan belum sempat berbicara langsung dengan pasangan sebelumnya Rahmat Hidayat, karena keputusan ini baru disampaikan setelah pulang dari tur Asia.
“Saya dikasih tahu pas baru pulang tanding hari Selasa. Jadi belum ngobrol juga sama Rahmat,” ujarnya.
Duet Rian/Yere direncanakan tampil di dua turnamen setelah Kejuaraan Dunia, yakni Super 750 China Masters (16–21 September) dan Super 500 Korea Open (23–28 September).
PBSI menargetkan evaluasi menyeluruh hingga akhir tahun sebelum menetapkan pasangan permanen untuk musim 2026.