Bisnis.com, JAKARTA - Manajer Manchester United (MU) Ruben Amorim, menyebut bahwa pekerjaannya di tim Setan Merah amat berat.
Manchester United mesti menyerah 0-1 saat menghadapi Tottenham Hotspur dalam lanjutan Liga Inggris 2024-2025, Minggu (16/2/2025).
Gol tunggal James Maddison pada menit ke-13 membawa derita bagi Manchester United yang harus pulang dari Tottenham Hotspur Stadium dengan tangan hampa.
Pelatih Manchester United Ruben Amorim mengatakan pekerjaannya membawa tim Setan Merah kembali ke jalur kemenangan sangat sulit.
"Saya memiliki banyak masalah, pekerjaan saya sangat, sangat sulit di sini. Namun saya tetap berpegang teguh pada keyakinan saya," ucap Ruben Amorim dilansir dari laman resmi Manchester United, Senin (17/2/2025).
Amorim menuturkan, formasi 4-4-2 dengan blok pertahanan rendah lebih sulit untuk dimainkan melawan Tottenham yang bermain terbuka dan memanfaatkan lebar lapangan.
Baca Juga
Setan Merah sedikit lebih menekan tuan rumah pada babak pertama dan menciptakan beberapa peluang.
Menurut Amorim, hal itu merupakan bagian tersulit tim dalam beberapa pertandingan sebelumnya.
Hanya saja anak asuhan Amorim belum memaksimalkan peluang menjadi gol, sedangkan tim lawan berhasil membobol gawang Manchester United.
Pelatih asal Portugal itu menambahkan, kehilangan pemain akibat cedera juga menjadi bagian tersulit di Manchester United.
Hal itu, lanjut Amorim, membuatnya harus mengubah pendekatan terhadap permainan Manchester United.
Dia mengakui tidak bisa membuat Joshua Zirkzee bermain seperti yang dilakukan Amad Diallo.
Amorim juga memaparkan dirinya terkadang menginginkan Bruno Fernandes menjangkau bola saat membangun serangan karena kemampuannya yang bagus dalam mengubah permainan.
Namun di sisi lain dia menginginkan Bruno juga turut aktif menekan pertahanan lawan.
"Itu sangat sulit. Dan ketika Anda selalu berganti-ganti posisi untuk membuat para pemain bereaksi ke daerah pertahanan, itu sangat sulit," katanya.
Amorin menambahkan, hal terbaik adalah melupakan kekalahan tersebut dan bersiap untuk mencoba memenangi pertandingan pada laga berikutnya melawan Everton.
Dia meminta anak asuhnya tak berlarut-larut menanggapi kekalahan Manchester United dari Tottenham.
"Saya pikir hal terbaik adalah melupakan masa lalu. Jangan fokus pada jadwal, jangan fokus pada momen, jangan fokus pada konteks. Hanya bekerja selama sepekan dan mempersiapkan pertandingan," katanya.
Soal kesempatan para pemain muda akan mendapatkan kesempatan bermain pada laga selanjutnya, Amorim mengatakan akan sangat berhati-hati untuk memainkan para pemain.
Sebab, menurutnya Liga Inggris merupakan kompetisi tersulit di dunia karena tekanan yang besar untuk pemain muda.
Dia mengatakan bahwa Manchester United sedang berusaha keras untuk meraih target dan ia tidak ingin mengubahnya.
Tetapi, pemain-pemain muda akan diberi kesempatan sehingga mereka harus siap kapanpun dibutuhkan.
"Anda mencoba untuk membaca permainan, mencoba untuk memahami apa yang anda lihat dalam latihan. Saya merasa tim sedang berusaha untuk meraih gol dan saya tidak merasa perlu untuk berubah," ucap eks pelatih Sporting Lisbon itu.