Bisnis.com, SOLO - Mantan pemain Manchester United, Nemanja Matic, membongkar masalah yang ada di tim tersebut.
Nemanja Matic gabung ke Manchester United pada 2017 setelah digaet dari Chelsea dengan biaya transfer 40 juta poundsterling.
Pada masa-masa awal di Manchester United, Matic mengaku sempat merasa kaget dengan situasi di tim tersebut.
Pasalnya, Matic mendapati para pemain Manchester United biasa datang terlambat saat mengikuti latihan.
Hal tersebut tak pernah Matic temukan di tim-tim sebelumnya, termasuk di Chelsea yang menurutnya lebih "profesional".
"Di Chelsea, para pemain berlaku secara profesional, mereka tepat waktu dan tidak pernah terlambat untuk latihan. Tetapi di [Manchester] United, hal itu [pemain terlambat] hampir setiap hari terjadi," ucap Nemanja Matic dikutip dari Metro.
Baca Juga
Gelandang asal Serbia itu tak segan menunjuk 2 nama pemain yang sering datang terlambat ke tempat latihan.
Salah satu pemain tersebut masih berada di Manchester United saat ini, meski statusnya tak jelas di dalam skuad asuhan Erik ten Hag.
"Di antara pemain yang selalu terlambat adalah Paul Pogba dan Jadon Sancho, serta beberapa pemain lainnya," tutur Matic.
Matic dan Sancho pernah bersama di Manchester United sejak 2021 hingga 2022, sebelum Matic hengkang ke AS Roma. Sementara Pogba sudah ada sejak Matic datang ke Setan Merah.
Lebih lanjut, Matic mengatakan bahwa Manchester United sampai membentuk komite disiplin internal untuk mengatasi persoalan pemain telat tersebut.
"Kami yang selalu tepat waktu merasa kesal, jadi kami memutuskan untuk membentuk semacam komite disiplin internal dengan saya sebagai presidennya," tutur Matic.
Saat itu Matic menulis nama-nama pemain yang terlambat di dinding untuk kemudian dikenai sanksi berupa denda.
Eks pemain Benfica itu menyebut dalam satu musim, Manchester United mendapat uang denda hingga Rp1,4 miliar dari indisipliner pemain.
"Saya memasang daftar nama individu yang terlambat di dinding. Dalam satu musim, kami berhasil mengumpulkan denda sekitar 75.000 pound [Rp1,4 miliar]. Awalnya, kami berencana menggunakan uang tersebut untuk mengadakan pesta di London, tetapi rencana tersebut terpaksa dibatalkan karena adanya wabah Covid-19," ucap dia.