Bisnis.com, JAKARTA - Republik Ceko akan menghadapi Belanda dalam babak 16 besar Euro 2020. Pertandingan itu akan dihelat di Puskas Arena, Budapest, Hungaria, Minggu (27/6/2021) 23.00 WIB.
Ternyata, pertandingan ini bukan yang pertama bagi kedua negara, khususnya dalam turnamen empat tahunan antarnegara di Benua Biru tersebut. Pada fase grup Euro 2004, Ceko mampu berbalik unggul 3-2 setelah tertinggal dua gol lebih dulu.
Jaroslav Šilhavý, pelatih Republik Ceko saat ini, menjadi salah satu saksi dari pertandingan fantastis tersebut. Šilhavý, yang pada 2004 masih menjabat asisten pelatih dari pelatih legendaris Karel Brückner, berharap Ceko mampu kembali mengejutkan tim Belanda pada laga malam ini.
"Pertandingan itu tak terlupakan. Aku akan mati dengan kenangan itu dan membawanya ke sisi lain," ujarnya seperti dilansir uefa.com.
Dalam Euro yang digelar di Portugal itu, Republik Ceko tertinggal 2-0 dari Belanda pada saat laga baru memasuki menit ke-19 melalui Bouma pada menit ke-4 dan Ruud van Nistelrooy pada menit ke-19.
Namun, laga yang dihelat di Aveiro itu seketika berbalik 180 derajat setelah Ceko mencetak tiga gol. Ceko mampu memperkecil ketertinggalan pada menit ke-23 melalui sontekan Jan Koller setelah menerima umpan Milan Baros.
Baca Juga
Tidak ada gol lagi tercipta pada akhir babak pertama. Bahkan, 25 menit babak kedua berjalan tidak ada tambahan gol tercipa.
Baru pada menit ke-71, Milan Baros menyamakan kedudukan. Pemain ini, Karel Poborsky serta Vladimir Smicer kemudian mengkreasikan kerja sama apik untuk menciptakan gol cantik Smicer pada menit ke-88. Skor 3-2 bertahan hingga akhir laga.
"Pada awalnya, Belanda unggul terlebih dahulu. Mereka menghancurkan kami, lalu kami membalikkan keadaan dengan menyamakan kedudukan dari Milan Baros. Dan itu diikuti dengan gol indah yang dimasukkan ke gawang yang kosong setelah kombinasi yang indah, Karel Poborsk mengoper bola kepada Vladimír micer. Kegembiraan luar biasa setelah itu," kata Šilhavý.
Šilhavý mengaku mendapatkan keuntungan dengan melihat aksi pelatih Brückner yang mampu membawa Ceko sampai ke semifinal Euro 2004, sebelum dikalahkan Yunani yang akhirnya menjuarai turnamen itu.
“Pengalaman dari turnamen sebelumnya telah membantu saya untuk melawan tekanan dari luar: dari pers, penggemar, dari diri saya sendiri. Ini sangat penting. Mr Brückner mengajari saya banyak hal, sebagai seorang profesional, sebagai manusia. Saya memiliki kenangan yang sangat indah tentang masa itu," ujarnya.
Bukan hanya Šilhavý, para pemain timnas Ceko saat ini pun mendapat motivasi ekstra dari pertemuan yang tak terlupakan itu.
Para pemain Republik Ceko dalam laga melawan Skotlandia di fase grup Euro 2020 - Twitter/@EURO2020
"Seperti semua orang, kami menonton TV dan bersorak. Saya bersama saudara laki-laki dan ayah saya. Itu adalah permainan fantastis yang sangat kami nikmati," kenang bek Pavel Kaderábek
Kapten timnas Ceko Vladimír Darida juga mengingat pertandingan itu. Dia sejak kecil mengidolakan Pavel Nedved, salah satu pahlawan kemenangan Ceko dalam pertandingan itu.
"Itu adalah pertandingan yang luar biasa. Kami menontonnya di rumah. Saya ingat tidak banyak orang yang percaya bahwa comeback itu mungkin, tetapi kami mencetak tiga gol yang luar biasa. Ketika saya tiba di sekolah keesokan harinya, semua orang di kelas membicarakan tentang kemenangan," ujarnya.
Mampukah kenangan manis bagi publik dan pendukung Ceko itu terulang di Budapest pada malam ini?