Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Union of European Football Associations (UEFA) Aleksander Ceferin mengatakan Juventus, Real Madrid, dan Barcelona mengancam organisasi sepak bola Eropa itu dan semua orang, serta “berpikir bumi itu datar”.
Bianconeri yang baru kehilangan gelar juara Serie A Italia dan dua raksasa La Liga Spanyol belum mundur dari Liga Super Eropa, kompetisi eksklusif yang diluncurkan pada April oleh 12 klub elit Eropa.
Padahal, rencana untuk menggulirkan kompetisi eksklusif itu tidak berlangsung lama karena enam klub Liga Primer Inggris mundur dalam waktu 48 jam yang diikuti oleh Inter Milan dan Atletico Madrid serta kemudian AC Milan.
“Bahkan orang yang paling tak tahu apa-apa di dunia mengerti bahwa Liga Super sudah berakhir,” kata Ceferin kepada The Telegraph dan dikutip Football Italia. “Saya pikir tiga klub [Real Madrid, Barcelona, Juventus] yang masih berpikir memiliki Liga Super telah membantu kami, sebab kini jauh lebih mudah berbicara solidaritas.”
"Orang-orang mengatakan 'pemilik Amerika' [dari tiga klub Liga Primer] yang harus disalahkan, tetapi jangan lupa bahwa hanya tiga yang menganggap bumi datar adalah satu orang [klub] Italia dan dua Spanyol," lanjut Ceferin.
“Mereka pergi dengan siaran pers 'Liga Super masih ada, kami masih memiliki Liga Super'. Namun, hanya 2 hari kemudian, mereka mengirim aplikasi untuk bermain di Liga Champions. Jadi, mereka berada di Liga Super dan keluar dari Liga Champions, tetapi mereka ingin tetap berada di Liga Champions? Mereka bilang Liga Champions sudah berakhir, tapi mereka masih ingin bermain di dalamnya?”
“Sekarang mereka mengancam, mengirim surat bahwa mereka akan menuntut kami, pengadilan pidana, pengadilan itu, mereka jelas punya terlalu banyak uang. Sebaiknya mereka berinvestasi dalam sepak bola wanita dan sepak bola remaja."
Pekan lalu UEFA mengumumkan 'proses disipliner telah dibuka terhadap ketiga klub tersebut dan menurut beberapa laporan, mereka terancam dilarang bertarung di Liga Champions 2021–2022.
“Bagi saya situasi yang ideal adalah semua orang yang memenuhi syarat bermain,” kata Ceferin. “Tapi, tentu saja, aneh untuk berkomunikasi dengan mereka ketika mereka menghilang dalam semalam dan tidak kembali sampai sekarang. Yang kami dapatkan hanyalah beberapa surat. Saya tidak membacanya, tetapi divisi hukum kami mengatakan ada surat-surat yang mengancam dalam segala hal.”
“Ketika saya berbicara dengan 244 klub dari ECA [Asosiasi Klub Eropa] mereka [pemberontak] bukanlah yang paling populer di dunia. Mereka menuntut semua orang; mereka mengancam semua orang. Pandangan mereka adalah 'kami memainkan kompetisi elit kami dan kami memberikan sumbangan kepada semua orang'. Tidak ada yang menginginkan amal dari mereka.”