Bisnis.com, JAKARTA – Union of European Football Associations (UEFA) mengumumkan bahwa proses disipliner telah dibuka terhadap Barcelona, Real Madrid, dan Juventus karena potensi pelanggaran kerangka hukum mereka.
Keputusan itu diambil setelah penyelidikan oleh UEFA Ethics and Disciplinary Inspectors sehubungan dengan apa yang disebut proyek Liga Super Eropa, dan informasi lebih lanjut akan diberikan pada waktunya, menurut pernyataan otoritas sepak bola Eropa itu pada Rabu (26/5/2021) dini hari WIB.
Laporan muncul beberapa jam setelah pernyataan bahwa UEFA berencana mengeluarkan ketiga tim tersebut dari Liga Champions Eropa musim depan dan menetapkan denda dalam jumlah yang cukup besar.
Ketiganya dapat mengajukan banding atas keputusan tersebut ke Court of Arbitration for Sport (CAS) yang bermarkas di Lausanne, Swiss, tetapi jika itu dilakukan, mereka akan langsung digantikan di Liga Champions musim depan oleh Real Sociedad, Real Betis, dan Napoli.
Ketiganya adalah tim-tim terakhir yang bertahan dalam proyek Liga Super Eropa yang digagas Presiden Real Madrid Florentino Perez.
Awalnya terdapat 12 klub yang terlibat. Atletico Madrid, AC Milan, Inter Milan, Arsenal, Chelsea, Liverpool, Manchester City, Manchester United, dan Tottenham Hotspur adalah bagian dari peluncuran kompetisi eksklusif tersebut.
Baca Juga
Enam klub Inggris pergi lebih dulu meninggalkan proyek tersebut, dengan Atletico, Milan dan Inter menyusul tak lama kemudian.
Florentino Perez dari Madrid dan Andrea Agnelli dari Juventus tampaknya menjadi arsitek proyek tersebut. Joan Laporta datang menyusul, dengan Presiden Barcelona sebelumnya Josep Maria Bartomeu terlibat dalam diskusi awal.