Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tak Izinkan Fan ke Turki, Inggris Minta Final Liga Champions di Wembley

Pemerintah Inggris melarang suporter Manchester City dan Chelsea pergi ke Turki untuk menyaksikan final Liga Champions Eropa antara kedua tim tersebut. Inggris memasukkan Turki sebagai zona merah Covid-19. Selanjutnya Pemerintah Inggris meminta UEFA memindahakan pertandingan itu ke Wembley.
Trofi Liga Champions/Reuters
Trofi Liga Champions/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Fans Chelsea dan Manchester City tidak boleh datang ke Turki untuk menyaksikan langsung final Liga Champions Eropa, kata Pemerintah Inggris setelah menambahkan Turki ke daftar merah perjalanan Inggris akibat pandemi Covid-19.

Agar pertandingan itu tetap dapat disaksikan langsung penontoin di stadion, Pemerintah Inggris telah meminta otoritas sepak bola Eropa, Union of European Football Associations (UEFA), untuk memindahkannya ke Inggris.

Pertandingan final Liga Champions Eropa antara dua kontestan Liga Primer Inggris itu akan berlangsung di Stadion Ataturk di Istanbul, Turki, pada 30 Mei dini hari WIB.

Menteri Transportasi Grant Shapps mengatakan negara-negara daftar merah Covid-19 "tidak boleh dikunjungi kecuali dalam keadaan yang paling ekstrem".

Dia menambahkan bahwa pemerintah terbuka untuk menggelar pertandingan final tersebut di Inggris.

Sebelumnya UEFA merencanakan memberi masing-masing klub tersebut minimal 4.000 tiket untuk pertandingan di Istanbul.

Schapps mengatakan bahwa Football Association (FA) dalam pembicaraan dengan UEFA tentang pemindahan lokasi pertandingan, tetapi itu "pada akhirnya keputusan untuk UEFA".

"Inggris memiliki rekam jejak yang sukses dalam menyelenggarakan pertandingan dengan penonton, sehingga kami berada di posisi yang tepat untuk menggelarnya," ujarnya.

"Kami sangat terbuka untuk itu, tetapi pada akhirnya itu keputusan yang harus dibuat UEFA. Namun, mengingat itu adalah dua klub Inggris di final, kami menantikan untuk mendengar apa yang mereka katakan."

BBC mewartakan pada Sabtu (8/5/2021) bahwa Pemerintah Inggris akan mencari solusi untuk keadaan apa pun yang muncul di sekitar final, termasuk menjajaki pengecualian perjalanan untuk pemain dan staf klub.

Warga negara Inggris yang kembali dari negara-negara daftar merah diharuskan untuk melakukan karantina di hotel yang disetujui pemerintah selama 10 hari.

Karantina berpotensi berdampak pada pemain yang terlibat dalam Euro 2020, yang dimulai pada 11 Juni.

Jika final akan beralih ke Inggris, Stadion Wembley di London, yang merupakan tempat paling jelas, sudah siap untuk menggelar final play-off Championship pada 29 Mei.

Namun, jika diminta untuk pindah oleh UEFA, English Football League (EFL) akan mempertimbangkannya dan dewan akan membuat keputusan terakhir.

Chelsea Supporters Trust mengatakan akan bertemu UEFA pekan ini dan akan meminta final dipindahkan ke Inggris, sementara kelompok penggemar Manchester City mengatakan mereka akan memperbarui seruan mereka untuk memindahkan pertandingan dari Istanbul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : BBC
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper