Bisnis.com, JAKARTA – Penyerang Manchester City dan Timnas Inggris Raheem Sterling menerima pelecehan rasial di media sosial.
Itu terjadi 2 hari setelah berakhirnya boikot selama 4 hari sepak bola Inggris terhadap media sosial, sebagai tanggapan atas pelecehan online yang terus terjadi.
Seorang juru bicara Facebook, yang memiliki Instagram, mengatakan telah menghapus komentar tersebut dan "mengambil tindakan" terhadap akun yang bertanggung jawab.
Facebook menambahkan pelecehan yang dikirim kepada pemain berusia 26 tahun itu "tidak dapat diterima".
"Sebagai bagian dari pekerjaan kami yang sedang berlangsung di ruang ini, kami segera meluncurkan alat baru untuk membantu mencegah orang melihat pesan kasar dari orang asing," kata juru bicara tersebut.
"Tidak ada satu hal pun yang akan memperbaiki tantangan ini dalam semalam, tetapi kami berkomitmen untuk melakukan apa yang kami bisa untuk menjaga komunitas kami aman dari pelecehan."
Baca Juga
Dua pendukung Manchester City dilarang menyaksikan secara langsung pertandingan sepak bola selama 5 tahun pada Januari 2020 karena melakukan pelecehan rasial terhadap Sterling.
Chelsea juga melarang seorang penggemar seumur hidup karena menggunakan "bahasa yang melecehkan secara rasial" terhadap Sterling dalam pertandingan di Stamford Bridge pada Desember 2018.
Sekitar 2 tahun lalu, beberapa pesepak bola ikut serta dalam kampanye #Enough - boikot media sosial 24 jam sebagai protes atas pelecehan online, tetapi pemain di banyhak cabang olahraga terus menjadi sasaran pelecehan.
Persatuan rugbi, kriket, dan liga rugbi termasuk di antara olahraga lain yang bergabung dengan sepak bola dalam boikot pada akhir pekan lalu.
Facebook juga menghapus akun Instagram yang mengirimkan pelecehan rasis kepada pemain sayap Wales di Stoke City, Rabbi Matondo, pada Rabu (5/5/2021), yang menjadi kedua kalinya pada 2021 Matondo menerima pelecehan semacam itu.