Bisnis.com, JAKARTA - Pertandingan Indonesia U-23 vs Guinea U-23 dalam playoff Olimpiade Paris 2024 diwarnai sejumlah kejanggalan.
Pertandingan ini merupakan jalan terakhir untuk mengamankan tiket lolos Olimpiade 2024 bagi Timnas Indonesia setelah gagal menembus Final dan kalah dalam perebutan tempat ketiga melawan Irak di Piala Asia U-23 Qatar untuk bisa lolos langsung.
Daftar Kejanggalan Pertandingan Indonesia U-23 vs Guinea:
1. Pemilihan Stadion
Stade Pierre-Pibarot dipilih menjadi pelaksanaan pertandingan. Stadion tersebut hanya memiliki kapasitas 400 tempat duduk dan biasa digunakan oleh Timnas Prancis U-17.
Memiliki ukuran lapangan 145 m x 73 m, stadion ini dibangun pada 1994. Dengan fasilitas yang minim tersebut, warganet banyak yang menganggap pertandingan digelar di lapangan buat latihan.
2. Tanpa VAR
Pertandingan Indonesia U-23 vs Guinea U-23 merupakan laga penting untuk penentuan lolos Olimpiade 2024, tetapi justru tidak dilengkapi fasilitas Video Assistant Referee atau VAR.
Padahal, fasilitas VAR sudah umum diberlakukan pada pertandingan internasional. Tanpa fasilitas tersebut, keputusan wasit rentan menuai kontroversi.
Baca Juga
3. Dua Penalti Gaib
Gol dari Guinea dicetak oleh Ilaix Moriba pada menit ke-29 melalui titik penalti. Hukuman tersebut diberikan oleh wasit Francois Letexier setelah Witan Sulaeman melanggar pemain Guinea di kotak terlarang.
Namun, dalam tayangan ulang, pelanggaran justru diduga dilakukan di luar kotak penalti. Namun, wasit tetap memberikan hadiah penalti kepada Guinea.
Lagi-lagi, Francois Letexier meniup peluit untuk pelanggaran serupa yang dilakukan oleh Alfreanda Dewangga. Banyak pihak yang menyayangkan keputusan tersebut karena bek asal PSIS Semarang tersebut sebenarnya melakukan tekel yang bersih.
Protes keras juga dilakukan oleh Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae Yong. Berulang kali Shin berbicara kepada wasit keempat di pinggir lapangan denga gestur menunjukkan kalau tekel Dewangga mengenai bola, bukan pemain.
Sayangnya, wasit justru memberikan dua kartu kuning secara beruntun, sehingga Shin harus keluar lapangan dan menyaksikan anak asuhnya bermain dari tribun penonton.
Beruntung, Algassime Bah gagal memanfaatkan kesempatan dari titik putih menjadi gol. Tendangannya gagal menembus gawang Ernando Ari.
4. Pemain Guinea Gampang Jatuh
Beberapa kali sentuhan yang dilakukan pemain Indonesia membuat pemain Guinea langsung terjatuh. Tak hanya itu, mereka juga nampak mengulur waktu sembari memanggil tim medis untuk memeriksa kondisi pemain yang "cidera".
Wasit nampak kurang tegas dalam menyikapi hal tersebut. Pemain Indonesia juga dibuat jengkel dengan ulah para pemain Guinea tersebut. Salah satunya ditunjukkan Ivar Jenner yang sempat berupaya membangunkan pemain Guinea yang terjatuh.
Kejadian ini bertolak belakang dengan pemberitaan yang selama ini beredar bahwa pemain Guinea memiliki postur badan yang lebih kekar dibandingkan dengan pemain Indonesia.
Susunan Pemain Indonesia U-23 vs Guinea U-23
Indonesia: 1-Ernando Ari; 3-Muhammad Ferarri, 4-Nathan Tjoe-A-On, 5-Komang Teguh, 13-Bagas Kaffa, 12-Pratama Arhan, 6-Ivar Jenner, 7-Marselino Ferdinan, 8-Witan Sulaeman, 11-Kelly Sroyer, 10-Rafael Struick.
Pemain Pengganti Masuk: 9-R. Sananta; 19-A. Dewangga, 20-H. Caraka
Guinea: 1-Soumaila Sylla; 14-Ibrahima Diakite, 5-Saidou Sow, 4-Mohamed soumah, 13-Maadiou Keita, 7-Issiaga Camara, 18-Aguibou Camara, 10-Moribba Kourouma, 11-Ousmane Camara, 12-Algassime Bah, 19-Facinet Conte.
Pemain Pengganti Masuk: 6-FG Camara; 7-A. Soumah; 9-M. Fanye Toure; 15-A. Diallo
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
