Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir mengumumkan bahwa pelatih tim nasional untuk Piala Dunia U-17 2023 di Indonesia yang diselenggarakan pada 10 November hingga 2 Desember ialah Bima Sakti Tukiman.
Melalui konferensi pers yang diselenggarakan di Menara Danareksa, Sabtu, seusai terpilihnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 2023, Erick mengatakan penunjukan Bima Sakti karena pihaknya ingin memberikan jam terbang untuk pelatih-pelatih muda.
“Kami rasa akan memberikan kesempatan kepada pelatih Bima, kami perlu pelatih-pelatih muda. Di kepengurusan STY (Shin Tae-Yong) itu ada pelatih Nova dan pelatih-pelatih baru, di kepengurusan Indra di Sea Games juga banyak pelatih muda,” ucap Erick.
Nantinya pelatih berusia 46 tahun itu akan didampingi oleh asisten yang hingga kini masih dalam tahap diskusi.
“Nanti kita akan diskusikan di Exco PSSI, pasti ada pendamping lah karena ini kejuaraan dunia. Siapa pun pendampingnya kita akan diskusikan,” kata pria kelahiran 30 Mei 1970 tersebut.
Bima Sakti adalah pelatih yang sebelumnya membawa timnas U-16 juara Piala AFF U-16 2022.
Baca Juga
Pada kejuaraan antar klub se-Asia Tenggara itu, Iqbal Gwijangge dan kawan-kawan meraih gelar juara setelah mengalahkan Vietnam dengan skor 1-0 pada laga final yang dimainkan di Stadion Maguwaharjo, Sleman, Agustus 2022.
Kegemilangan Garuda Muda sayangnya tidak berlanjut hingga kualifikasi Piala Asia U-17 2023. Saat itu, meraih tiga kemenangan pada tiga laga awal, tim asuhan Bima Sakti itu harus mengubur mimpi gagal lolos ke putaran final Piala Asia U-17 2023 karena kalah 1-5 dari Malaysia pada laga terakhir.
Perihal persiapan, pria yang juga menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara itu (BUMN) itu juga akan mengirimkan tim terbaik pada pagelaran empat tahunan tersebut yang awalnya akan dihelat di Peru itu.
Erick mengatakan, nantinya para pemain timnas Indonesia U-17 akan melewati tahapan mulai seleksi dari sembilan wilayah, digabungkan, kemudian akan menjalani training camp pada Juli-Agustus, dan selanjutnya September-Oktober akan dikirim ke luar negeri untuk melawan tim-tim dari Eropa, Asia, hingga Afrika.
“Lalu kita lihat juga, untuk persiapan, kami akan mengirimkan tim terbaik, siapa pun mereka. Kenapa kita seleksi di sembilan kota, kenapa kita latihan di Eropa, ya kita ingin membuat tim terbaik. Kapan lagi kita main di Piala Dunia, walaupun sebagai host, siapa tahu hasilnya baik, apapun hasilnya nanti,” ucap pria berusia 53 tahun itu.