Bisnis.com, JAKARTA - Madura United dan Persib Bandung keberatan dengan rekomendasi dari Komnas HAM yang meminta Liga Indonesia dibekukan.
Sejumlah klub menyayangkan rekomendasi Komnas HAM mengenai pembekuan sementara seluruh pertandingan sepak bola sebagai hasil investigasi atas Tragedi Kanjuruhan yang terjadi Oktober lalu.
Madura United dan Persib Bandung menilai Komnas HAM kurang melihat aspek-aspek sepak bola dalam merekomendasikan pembekuan sepak bola Indonesia.
"Dia tidak melihat dari perspektif bagaimana sepak bola ini bisa segera bergulir kembali. Dia tidak punya pertimbangan itu sama sekali," kata Presiden Madura United Achsanul Qosasi, dilansir dari Antara.
Menurut Achsanul, perspektif Komnas HAM dalam hasil investigasinya lebih menekankan pada persoalan HAM-nya, tetapi tidak melihat dari unsur sepak bolanya sama sekali.
Padahal, kata dia, Komnas HAM seharusnya lebih merekomendasikan tentang jaminan agar hak-hak asasi manusia dapat terakomodasi dalam sepak bola, bukan malah merekomendasikan terkait kompetisi atau sepak bolanya.
Baca Juga
Jadi, Achsanul melanjutkan, jika Komnas HAM masuk dalam ranah sepak bolanya malah menjadi langkah yang terlalu jauh.
"Komnas HAM mestinya merekomendasikan, misalnya, demi keamanan penonton maka dalam menggelar kompetisi sepak bola harus memperhatikan apakah itu jam tayangnya atau instrumen-instrumen lain. Bukan sepak bolanya. Kalau begini bisa dibilang Komnas HAM agak offside lah," kata Achsanul.
Senada, Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Umuh Muchtar juga telah meminta Komnas HAM tidak gegabah dalam mengeluarkan rekomendasi terkait pembekuan seluruh aktivitas sepak bola Tanah Air.
Ia mengatakan selama ini sepak bola bukanlah sekadar olahraga semata bagi bangsa Indonesia, namun sepak bola telah menjadi pemersatu bangsa dan ajang silaturahmi.
"Banyak yang menggantungkan hidup juga ke sepak bola. Kalau sampai dihentikan, bagaimana?" kata Umuh Muchtar.
"Kalau sampai FIFA turun (tangan), kita dibekukan (karena melihat ada intervensi dari rekomendasi ini), di-banned delapan tahun, nangis semua. Nangis semua. Mau jadi apa?" tutur Umuh.