Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aset Abramovich Dibekukan Kerajaan Inggris, Ini Dampak Parahnya ke Chelsea!

Sanksi tersebut juga berdampak ke The Blues termasuk penghentian proses penjualan Chelsea yang tengah dilakukan Abramovich.
Roman Abramovich/Reuters
Roman Abramovich/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Pemilik Chelsea Roman Abramovich secara resmi mendapatkan sanksi dari Pemerintah Inggris berupa pembekuan semua aset di Inggris.

Dikutip dari unggahan akun Instagram @fabriziorom, Kamis (10/3/2022), sanksi tersebut juga berdampak parah ke The Blues termasuk  penghentian proses penjualan Chelsea yang tengah dilakukan Abramovich.

Selain itu, Chelsea juga tidak bisa melalukan jual-beli pemain hingga penjualan souvenir resmi.

Bahkan, Chelsea tidak diizinkan menjual tiket pertandingan, meskipun pemegang tiket musiman tetap diizinkan menonton pertandingan.

Seluruh sanksi diatas berlaku hingga 31 Mei 2022 atau ada keputusan baru terkait sanski tersebut.

Opsi penjualan klub tetap bisa diambil Abramovich agar Chelsea terbebas dari sanksi, tetapi prosesnya harus dilakukan oleh Pemerintah Inggris.

Diberitakan sebelumnya, secara total, aset yang dibekukan mencapai 15 miliar Pound atau setara Rp300 triliun.

Selain Abramovich, Kerajaan Inggris juga telah membekukan aset enam pengusaha Rusia lainnya yaitu Igor Sechin, Oleg Deripaska, dan Dmitri Lebedev.

Pembekuan aset para pengusaha Rusia itu merupakan efek dari invasi Rusia ke Ukraina yang masih terjadi hingga saat ini.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper