Bisnis.com, JAKARTA – Para pemain Manchester United terpengaruh oleh protes penggemar tentang kepemilikan klub, menurut pelatih Ole Gunnar Solskjaer menjelang pertandingan pekan ke-37 Liga Primer Inggris melawan Fulham.
Pekan lalu tim Solskjaer dikalahkan Leicester City dan Liverpool dalam waktu 50 jam karena daftar jadwal pertandingan menjadi padat akibat penundaan ditambah dengan ketidakpuasan penggemar yang mengganggu perencanaan tim.
Pada 2 Mei lalu para pemain United menghabiskan waktu berjam-jam di stadion dan tempat tidur harus disediakan sehingga mereka bisa beristirahat menjelang pertandingan Liverpool di tengah kekhawatiran akan demonstrasi besar.
"Saya tidak ingin menggunakannya sebagai alasan karena kami kalah dalam dua pertandingan, tetapi tentunya itu alasan di balik penampilan," kata Solskjaer.
"Secara fisik tidak mungkin bermain dengan intensitas yang diperlukan karena banyaknya pertandingan. Kemudian Anda melihat persiapan di antaranya dan kami belum memiliki pemulihan dan rutinitas yang sama seperti biasanya dan kami belum melakukan persiapan taktik," paparnya.
Kemenangan melawan Fulham, yang degradasinya dipastikan lebih dari sepekan lalu, akan memperkuat status United sebagai runner-up untuk kedua kalinya sejak Sir Alex Ferguson pensiun pada 2013.
Baca Juga
Itu akan memungkinkan Solskjaer untuk meninggalkan semua pemain utamanya dari perjalanan hari terakhir ke Wolves, yang terjadi 4 hari sebelum final Liga Europa timnya dengan Villarreal di Gdansk, Polandia.
Selanjutnya, Solskjaer berharap kembalinya penggemar ke stadion dapat membawa beberapa hal positif kembali ke klub. "Tidak pernah menyenangkan melihat klub yang tidak bersatu. Kami berharap Selasa [Rabu dini hari WIB versus Fulham] menjadi hari yang positif dan kami bergerak bersama.”
"Suasana hati di klub mana pun dan hubungan antara tim dan suporter sangat penting untuk apa yang terjadi di lapangan. Mudah-mudahan para pemain akan memberi penggemar alasan untuk bersorak. Itulah yang harus kami fokuskan. Ini pertandingan besar bagi kami.”