Bisnis.com, JAKARTA – Persaingan dalam sepak bola sepanjang menjunjung tinggi sportivitas akan menghasilkan banyak hal positif.
Namun, sebaliknya akan berujung negatif apabila rivalitas itu keluar dari lapangan hijau, apalagi menyelimuti suporter secara berlebihan sehingga justru berefek merusak dalam banyak hal.
Di Indonesia rivalitas dalam urusan sepak bola yang paling santer belakangan ialah antara Persija Jakarta dan Persib Bandung. Selain sengit di lapangan, antarpendukung kedua tim pun kerap kali memicu persoalan.
Namun, kondisi seperti itu bukan hanya di Indonesia. Di Argentina, pertandingan Boca Juniors dan River Plate selalu dibumbui semangat berlebihan.
Bahkan, ketika dua tim yang bermarkas di Buenos Aires, ibu kota Argentina, tersebut lolos ke final Copa Libertadores tahun lalu, venue pertandingan puncak turnamen antarklub se-Amerika Selatan itu terpaksa diungsikan jauh ke Eropa, tepatnya ke Madrid, Spanyol, akibat kericuhan hebat antarsuprter kedua tim.
Masih di Amerika Selatan, rivalitas antara dua tim kuat di Uruguay, Penarol dan Nacional Montevideo juga demikian hebat sehingga para pemain di lapangan kerap kali beradu fisik dalam arti sebenarnya terlibat perkelahian.
Di Bulgaria, rivalitas yang sampai memicu perkelahian antarpemain dan juga antarpenonton ialah menyangkut dua klub ibu kota Sofia, yakni CSKA dan Levski.
Di Spanyol, rivalitas antara Real Madrid dan FC Barcelona dikenal di seluruh dunia, tetapi tidak memicu perkelahian antarsuporter.
Berikut gambaran mengenai rivalitas dalam urusan sepak bola dengan sajian infografis dari Antara: