Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sepak Bola Indonesia Makin Parah, Tak Boleh Jamu Thailand di Negeri Sendiri

Sepak bola Indonesia semakin kacau balau. Setelah pembekuan PSSI oleh Kemenpora, lantas klub Malaysia Pahang FA balik kandang gara-gara tiga pemainnya tak mendapat visa, kini Timnas Indonesia harus menerima kenyataan buruk ketika menjamu lawan di Pra-Piala Dunia 2018.
Suporter Timnas Indonesia/Antara
Suporter Timnas Indonesia/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Sepak bola Indonesia semakin kacau balau. Setelah pembekuan PSSI oleh Kemenpora, lantas klub Malaysia Pahang FA balik kandang gara-gara tiga pemainnya tak mendapat visa saat akan main vs Persipura Jayapura, kini Timnas Indonesia harus menerima kenyataan buruk ketika menjamu lawan di Pra-Piala Dunia 2018.

Saat Indonesia menjadi tuan rumah melawan Irak di pentas Pra-Piala Dunia 2018 yang juga sekaligus Pra-Piala Asia 2019, pertandingan tidak boleh disaksikan penonton secara langsung di stadion. Lebih parah lagi, saat menjamu Thailand harus di wilayah netral alias tak boleh digelar di Indonesia.

Keputusan ini diambil oleh Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) setelah insiden penonton pada dua pertandingan Timnas U-23 pada Maret ketika melawan Timor Leste dan Korea Selatan di Stadion Gelora Bung Karno di Senayan, Jakarta.

Indonesia, yang juga didenda 20.000 dolar oleh AFC dan diperingatkan bahwa sanksi-sanksi yang lebih berat dapat dijatuhkan jika insiden-insiden itu terulang, dijadwalkan menjamu Irak pada 16 Juni setelah mereka memulai kualifikasi di Taiwan pada 11 Juni.

Timnas Indonesia kemudian akan berangkat ke Hanoi untuk menghadapi tuan rumah Vietnam pada September, sebelum pertandingan kandang pada 8 Oktober melawan juara Asia Tenggara Thailand.

Namun apakah Indonesia akan diizinkan untuk berkompetisi di kualifikasi Piala Dunia 2018 dan Piala Asia 2019 masih menjadi pertanyaan besar, di mana liga domestik sedang terhenti setelah musim kompetisi dibatalkan, menyusul konflik pemerintah dengan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).

Kedua kubu diberi waktu sampai Jumat, 29 Mei 2015, untuk mencari titik temu dari permasalahan yang ada, yang berpangkal dari gagalnya PSSI untuk mencoret dua klub dari Liga Indonesia yang merupakan rekomendasi pemerintah karena masalah-masalah kepemilikan.

Pemerintah telah membekukan PSSI, yang membatalkan musim liga setelah baru menjalani dua putaran. Sementara itu para pemain terkatung-katung karena tidak mendapat gaji.

PSSI meluncurkan rencana-rencana untuk turnamen pramusim baru pada pekan lalu, yang menampilan 18 tim strata tertinggi untuk dipecah ke dalam tiga grup sebelum mereka memulai musim liga yang baru pada September, namun Piala Champions sudah dihapuskan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper