Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pemuda dan Olahraga meminta kepada PT Liga Indonesia untuk kembali menggulirkan kompetisi paling lambat pada 9 Mei 2015.
"Seandainya sampai dengan batas waktu tersebut ternyata tidak ada indikasi dari PT Liga Indonesia untuk menggulirkan kompetisi ISL 2015 maka Kementerian Pemuda dan Olahraga dengan penuh tanggung jawab mempertimbangkan sungguh-sungguh untuk mengambil langkah-langkah lain demi memastikan Kompetisi ISL 2015 dapat segera dijalankan," ujar Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan, Gatot S Dewa Broto, dalam siaran pers yang diterima Bisnis.com, Kamis (30/4/2015).
Dia menjelaskan Kemenpora pada hari ini telah mengirim surat ke kantor PT Liga Indonesia untuk kembali menggulirkan kopetisi.
Berdasarkan Keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga pada 17 April 2015 tentang Kegiatan Keolahragaan PSSI Tidak Diakui, maka seluruh kegiatan cabang olahraga sepakbola secara nasional menjadi tanggung jawab langsung Menteri Pemuda dan Olahraga.
Gatot menjelaskan atas dasar itu, maka pada 27 April 2015 Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi telah mengundang CEO PT Liga Indonesia dan perwakilan 18 klub peserta kompetisi ISL 2015.
Namun demikian, faktanya dalam pertemuan tersebut PT Liga Indonesia dan seluruh klub tidak menghendaki bergulirnya kembali kompetisi tanpa melibatkan PSSI, yang notabene sudah dibekukan kegiatan olahraganya oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Padahal pada kesempatan itu Menteri Pemuda dan Olahraga telah menawarkan untuk membuat tim adhoc bersama PT Liga Indonesia untuk menjalankan Kompetisi ISL 2015 secepat-cepatnya.
"Sesungguhnya Menteri Pemuda dan Olahraga sudah memberikan kesempatan dan kepercayaan yang proporsional bagi PT Liga Indonesia untuk menggulirkan kembali kompetisi tersebut. Demikian pula dengan para klub untuk kembali berkompetisi," paparnya.
Menteri Pemuda dan Olahraga menjamin, bahwa selama kompetisi dijalankan di bawah supervisi Kementerian Pemuda dan Olahraga, maka seluruh ijin pertandingan akan dikeluarkan. Kesempatan ini seharusnya dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Dia menjelaskan Kementerian Pemuda dan Olahraga sudah memastikan tidak akan mencabut keputusan tentang pembekuan tersebut dengan berbagai resiko yang ada dan sudah dipertimbangkan dengan sangat komprehensif. []
