Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga (Wamenpora) Taufik Hidayat angkat bicara terkait isu pembubaran program Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) PBSI 2025 akibat efisiensi anggaran.
Beredar rumor yang menyebut Pelatnas PBSI di Cipayung, Jakarta Timur, akan dibubarkan karena dampak efisiensi anggaran dari pemerintah.
Namun Wamenpora Taufik Hidayat menegaskan tak ada pembubaran terhadap Pelatnas Cipayung.
Meski demikian, Taufik mengakui bahwa ada pengurangan program sesuai dengan skala prioritas yang disusun Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
"Terkait yang ramai soal pembubaran pelatnas saya kira tidak ada. Tapi setidaknya ada yang dikurangi dengan berbagai prioritas," kata Taufik Hidayat dilansir dari laman Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI di Jakarta, Kamis (20/2/2025).
Taufik sempat meninjau kegiatan Pelatnas PBSI di Cipayung pada Rabu (19/2/2025). Dalam kesempatan itu Taufik mengatakan bahwa Pelatnas Cipayung tak dibubarkan.
Baca Juga
Taufik menyatakan semua cabang olahraga memang terdampak efisiensi, namun tidak semua kegiatan pelatnas dibubarkan.
Kegiatan pelatnas, lanjut Taufik, hanya dikurangi karena diprioritaskan bagi cabang olahraga yang berpotensi meraih medali Asian Games 2026 dan yang berpeluang lolos Kualifikasi Olimpiade 2028.
"Dari dulu, ada dan tidak ada efisiensi (pelatnas) cabor (cabang olahraga) bulu tangkis harus tetap jalan," tutur.
Bulu tangkis merupakan salah satu prioritas pemerintah karena berpotensi meraih medali Asian Games 2026 dan berpeluang lolos ke Olimpiade 2028.
Taufik menjelaskan, selama ini, pelatnas bulu tangkis terus berjalan dan akan terus berlanjut meskipun di tengah kebijakan efisiensi anggaran.
Taufik meminta seluruh pengurus cabang olahraga bersabar menghadapi kebijakan efisiensi anggaran.
Sebab menurutnya kondisi tersebut tidak akan berlangsung lama atau berkelanjutan pada tahun-tahun mendatang.
"Saya dan Menpora (Dito Ariotedjo) tidak mau berasumsi dulu terkait anggaran. Tapi kita tetap akan mengusahakan balik ke normal lagi," ucap pria yang juga mantan atlet bulu tangkis itu.
Taufik juga berharap agar cabang-cabang olahraga membantu mencari solusi terbaik untuk mendapat anggaran pendukung program kegiatan, karena tidak lagi bisa mengandalkan dana pemerintah.
Dia berharap masing-masing pimpinan organisasi olahraga juga harus bisa menenangkan atletnya serta memiliki rencana yang baik.
"Jujur, kalau semua mengandalkan pemerintah pasti tidak cukup. Kita realistis saja," ucap dia.
Kemenpora memangkas anggaran hingga Rp1,29 triliun dalam program kerja 2025 sebagai imbas kebijakan efisiensi anggaran pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Pagu definitif untuk anggaran tahun 2025 yang sebelumnya senilai Rp2,330 triliun, berkurang menjadi Rp1,034 triliun pasca rekonstruksi.
Anggaran itu dialokasikan untuk kebutuhan berbagai deputi, yaitu Deputi Bidan Pelayanan Umum sebesar Rp23,7 miliar dan Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Rp80 miliar.
Selain itu, Deputi Bidang Peningkatan Prestasi sebesar Rp473,5 miliar, Deputi Bidang Pengembangan Industri Olahraga sekitar Rp20 miliar, Kesekretariatan Rp422 miliar, dan Lembaga Pengelola Dana Usaha Keolahragaan Rp15 miliar.