Bisnis.com, JAKARTA - Dunia bulu tangkis Indonesia berduka, Iie Sumirat meninggal dunia. Peraih medali emas Olimpiade 2004 Taufik Hidayat merasa kehilangan sosok guru yang membimbingnya.
Mantan pebulu tangkis nasional Taufik Hidayat menyampaikan dukacita mendalam atas wafatnya legenda bulu tangkis Indonesia, Iie Sumirat, Selasa (22/7/2025).
Taufik mengenang sosok Iie bukan hanya sebagai pelatih, tetapi juga figur yang menyerupai orang tua dan pembentuk fondasi kariernya di dunia bulu tangkis.
"Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Dunia bulu tangkis Indonesia berduka. Salah satu legenda, Iie Sumirat, hari ini berpulang. Saya sebagai salah satu anak didiknya merasa sangat kehilangan dengan kepergian Kang Iie," ucap Taufik Hidayat dalam pernyataan resminya, Selasa malam.
Pria yang kini menjabat sebagai Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga (Wamenpora) itu mengenal Iie sejak awal kariernya sebagai atlet junior di klub Sangkuriang Graha Sarana (SGS) Bandung, akhir 1980-an hingga awal 1990-an.
Taufik menyebut Iie menjadi pelatih yang memperkenalkan dasar-dasar permainan dan membentuk karakter permainannya di lapangan.
Baca Juga
"Beliau pelatih yang membangun dan meletakkan dasar-dasar bermain bulu tangkis saya," kata mantan tunggal putra Indonesia itu.
Mengingat lokasi rumah yang jauh di Pangalengan, Taufik muda bahkan sering menginap di rumah Kang Iie agar tidak terlambat latihan keesokan harinya.
Dari hubungan itu, Taufik mengakui tumbuh ikatan yang kuat antara dirinya dengan Iie, lebih dari sekadar atlet dan pelatih.
"Saya anggap sebagai orang tua. Karena sering harus bolak-balik Pangalengan-Bandung, saya sering menginap di rumah Kang Iie agar bisa tepat waktu latihan," ucap Taufik.
Taufik menyebut keistimewaan teknik permainan yang ia miliki tak lepas dari metode pelatihan Iie yang unik dan inovatif.
Dia mengungkapkan sering teknik pukulan yang diajarkan Kang Iie dianggap "aneh" oleh sebagian orang, namun hal itu terbukti menjadi keunggulannya.
"Kang Iie lah yang mampu membuat permainan saya begitu istimewa. Pukulan-pukulan istimewa itu saya dapat dari Kang Iie. Teknik-teknik itu tidak bisa ditemukan di buku manapun," tuturnya.
Taufik juga mengaku terinspirasi dari perjalanan karier Kang Iie ketika masih aktif membela tim nasional bulu tangkis.
Pria 43 tahun itu mengagumi kiprah Iie, terlebih saat beliau tampil dalam ajang Piala Thomas.
"Saat kecil, saya begitu takjub dan kagum dengan catatan prestasi Kang Iie, terutama dengan penampilan hebat dan heroiknya saat bermain di Piala Thomas Indonesia," katanya.
Dengan kepergian Iie, Taufik menyebut bulu tangkis Indonesia kehilangan sosok penting yang telah berjasa dalam membangun fondasi kejayaan olahraga di Tanah Air.
Iie Sumirat adalah pilar kejayaan bulu tangkis Indonesia pada era 1970-an. Dia dikenal luas atas kontribusinya saat mengantarkan tim Indonesia merebut berbagai gelar bergengsi di level internasional, salah satunya Piala Thomas.
Pada Piala Thomas edisi 1976, Iie menjadi bagian dari skuad Merah Putih yang sukses menjuarai turnamen ini.
Empat tahun kemudian, ia kembali dipercaya memperkuat tim nasional sebagai tunggal putra utama dan membawa Indonesia kembali menjuarai turnamen beregu paling prestisius di dunia itu.
Iie juga punya pencapaian gemilang di nomor perorangan. Ia meraih medali perunggu pada Kejuaraan Dunia 1977 yang merupakan edisi perdana dari ajang tersebut.
Sebelum itu dia menjuarai Kejuaraan Invitasi Asia di Bangkok berkat kemenangan atas pemain unggulan China Hou Jiachang di partai final tunggal putra.
Setelah pensiun, Iie tetap aktif membina atlet-atlet muda di klub SGS Bandung. Perannya dalam pembinaan dan dedikasi yang tak pernah pudar menjadi inspirasi bagi banyak pebulu tangkis generasi berikutnya, termasuk Taufik yang masih menjadi tunggal putra tersukses saat ini.
"Tanpa beliau, saya bukanlah siapa-siapa. Bagi kita sekarang, semangat dan torehan prestasi yang telah ditorehkan Kang Iie wajib kita teruskan dan lestarikan," ujar Taufik.
"Selamat jalan, Kang Iie. Jasa dan dedikasimu untuk kejayaan prestasi bulu tangkis Indonesia akan terus kami kenang,” katanya.