Bisnis.com, JAKARTA - Arema FC mengunggah ucapan untuk memperingati 2 tahun terjadinya Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan lebih dari 135 orang.
Tragedi Kanjuruhan yang menjadi catatan hitam persepakbolaan Indonesia terjadi pada 1 Oktober 2022 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Kejadian nahas ini bermula setelah pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022-2023.
Laga yang berakhir dengan skor 3-2 untuk kemenangan Persebaya itu ditutup dengan teror gas air mata untuk menghalau suporter yang masuk ke lapangan.
Serangan gas air mata tersebut juga mengarah ke tribune penonton hingga membuat orang-orang panik berhamburan mencari jalan keluar.
Minimnya jalan keluar membuat suporter saling berdesakan. Insiden ini pun menewaskan hingga lebih dari 135 orang di dalam Stadion Kanjuruhan.
Baca Juga
Dua tahun setelah Tragedi Kanjuruhan, Arema FC mengunggah doa untuk para korban yang meninggal di markas mereka tersebut.
"Doa kami selalu bersama nawak [kawan], 135+. Kami tidak akan pernah melupakan para korban Tragedi Kanjuruhan. Doa dan penghormatan kami selalu tertuju kepada mereka dan keluarga yang ditinggalkan. Mari terus menjaga semangat mereka hidup dalam setiap langkah kita," tulis Arema FC dalam unggahan di media sosial.
Meski telah 2 tahun berlalu, pengusutan dugaan pelanggaran SOP dan etika yang dilakukan aparat keamanan stadion dinilai kurang memuaskan.
Banyak suporter yang menyayangkan ketidakadilan yang harus ditanggung oleh keluarga korban.
Selain itu, Arema FC juga mendapat sanksi akibat tragedi ini. Tim Singo Edan dilarang menggelar pertandingan kandang di Malang, dan harus di tempat yang berjarak minimal 210 kilometer dari Kota Apel.
Arema FC juga tak boleh menggelar pertandingan dengan penonton dan didenda Rp250 juta karena kelalaian panitia pelaksana pertandingan.
Kendati begitu, banyak yang menilai hukuman bagi Arema FC terlalu ringan dan tak sepadan dengan 135+ nyawa yang melayang.