7. Claudio Echeverri (Argentina)
Claudio Echeverri meneruskan supremasi bintang-bintang Argentina di Piala Dunia U-17 sejak Diego Maradona, Sergio Aguero, hingga Lionel Messi.
Echeverri bersinar dengan melesatkan 5 gol, 3 di antaranya ke gawang tim rival Brasil. Pemain nomor punggung 10 itu pun menyabet Bronze Boot alias top skor ketiga.
8. Estevao (Brasil)
Brasil memang gagal mempertahankan gelar juara Piala Dunia U-17. Namun, kemilau Estevao tak terelakkan.
Dia melesakkan 2 gol saat membekuk Ekuador, dia juga rajin mencetak assist untuk penyerang-penyerang Brasil yang berbahaya.
9. Hamidou Makalou (Mali)
Kokoh di belakang dan berbahaya saat maju ke depan, Hamidou Makalou menjadi unsung hero timnas U-17 Mali.
Mencetak 1 gol di playoff tempat ketiga, Hamidou Makalou juga diganjar degan gelar Silver Ball, pemain terbaik kedua setelah Paris Brunner.
Baca Juga
10. Max Moerstedt (Jerman)
Jerman tak pernah kehabisan talenta stiker berbahaya. Di level timnas U-17, Der Panzer layak mengandalkan Max Moerstedt.
Didukung postur jangkung, pemain nomor punggung 9 itu mencetak 5 gol, termasuk di partai semifinal kontra Argentina.
11. Joel Ndala (Inggris)
Langkah Inggris terhenti prematur di babak 16 besar setelah takluk dari Uzbekistan. Namun Joel Ndala sukses mencuri perhatian.
Ndala mencetak gol penting saat melawan Iran dan Brasil di fase grup yang sukses mengantar Inggris ke babak gugur.
12. Agustin Ruberto (Argentina)
Agustin Ruberto menyabet trofi Golden Boot alias Top Skor Piala Dunia U-17 2023. Dia melenggang dengan torehan 8 gol meski gagal mengantar Argentina juara.
Ruberto punya insting gol yang sangat tajam, ditambah dengan akurasi tendangan yang akurat. Dia mencetak 3 gol saat melawan Jerman di babak semifinal.