Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (Ketum PSSI) Erick Thohir melihat bahwa Negara di Asean menunjukkan ketakukannya terhadap kebangkitan sepak bola di Tanah Air.
Menurutnya, hal ini ditunjukkan melalui ketakutan terhadap tim nasional (timnas) Indonesia U-22 sebagai garuda muda yang diharapkan membawa sepak bola Indonesia kembali bangun dari tidurnya untuk terbang lebih tinggi.
"Ini [sepak bola] Indonesia kalau bangun dari tidur, seram negara-negara tetangga. Mereka nggak mau kita maju," ujarnya di GBK Arena, Rabu (18/4/2023).
Ketakutan itu muncul dengan banyaknya kabar yang menyentil nasib Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia yang digantikan oleh Indra Sjafri sebagai pelatih kepala. Menurutnya, kedua pelatih tersebut sudah saling sepakat.
Bahkan, dia mengatakan juga munculnya rumor PSSI mendekati Alexandre 'Mano' Polking dan Park Hang Seo sebagai pengganti Shin Tae Yong. Padahal, pihaknya tidak pernah mengutus siapapun untuk bertemu dengan kedua sosok tersebut.
"Pembagian Shin dan Indra sudah disepakati. Kalau gosip-gosip [pelatih pengganti] itu saya tidak pernah tahu dan tidak pernah utus siapapun untuk kontak [rumor Alexandre Polking]. Mungkin ini bagian dari psywar. Kalau Indonesia bangun dari tidur, negara tetangga takut kita bangkit," ucapnya.
Baca Juga
Di sisi lain, Erick juga angkat bicara mengenai upaya PSSI yang disebutnya sudah semaksimal mungkin untuk mewujudkan naturalisasi Justin Hubner yang semula direkomendasikan untuk Timnas Indonesia U-20.
Meski begitu, Erick mengaku tidak bisa mengubah pikiran Hubner terkait keputusan menjadi Warga Negara Indonesia dan memperkuat Timnas Indonesia ke depannya.
"Kenapa kami [PSSI] yang salah? Kami proses naturalisasi sudah jalan. Mungkin ada pemikiran karena kita tidak jadi tuan rumah Piala Dunia U-20, itu mungkin. Toh dia juga sudah dipanggil timnas Belanda. Atau mungkin ada hal-hal permintaan yang tidak sesuai dengan aturan main kita, mungkin. Saya tidak tahu, saya tidak menuduh. Media pernah bertanya angka [Hubner dituduh minta uang] ke telinga saya, saya bilang, saya tidak dengar," imbuhnya.
Kendati demikian, Erick melanjutkan bahwa harapannya agar pemain yang ingin menjalani naturalisasi sebagai WNI harus didasarkan keinginan memperkuat Timnas Indonesia dan membawa Indonesia berprestasi.
"Kalau ingin pegang Merah Putih, Merah Putih dulu, bukan [Erick menunjukkan gestur uang], tetapi Merah Putih dulu. Kalau tidak mau jadi bagian dari Merah Putih, saya tidak bisa melarang, tetapi proses tetap PSSI dorong. Kalau ditanya kok proses lama, ya memang butuh proses, tidak mudah melakukan naturalisasi. Dinamika ini bisa terjadi di sepak bola, yang penting PSSI bekerja dengan benar, transparan dan ada hasilnya. Sama seperti proses naturalisasi kita dorong, sudah diputuskan oke, tapi kalau keputusan individu saya tidak bisa komentar," pungkas Erick.
Sekadar informasi, PSSI memutuskan untuk tidak melanjutkan naturalisasi Hubner yang sudah disetujui oleh DPR. Anggota Exco PSSI Arya Sinulingga sebelumnya mengatakan ada permintaan dari pihak Hubner yang tidak bisa dipenuhi PSSI.
Justin Hubner masuk rekomendasi naturalisasi Timnas Indonesia U-20 yang dipersiapkan untuk Piala Dunia U-20 2023. Belakangan setelah Indonesia batal menjadi tuan rumah, pihak Hubner diklaim meminta sejumlah uang untuk tetap menjalani naturalisasi.