Bisnis.com, JAKARTA - Perseteruan antarpelatih mewarnai persiapan laga Atalanta vs AC Milan dalam lanjutan Serie A, Senin (22/8/2022).
Dalam konferensi pers jelang laga antara kedua tim yang berasal dari kawasan Lombardi ini, para pelatih berselisih pendapat mengenai arti penting laga tersebut bagi kedua tim.
Arsitek Milan, Stefano Pioli mengatakan bahwa laga pada pekan kedua Serie A ini merupakan pertarungan antarrival. Sementara juru taktik Atalanta, Gian Piero Gasperini tidak setuju dengan pernyataan seterunya itu.
Terlepas dari persilangan pendapat itu, Sempremilan sebagaimana dikutip Minggu (21/8/2022) menyatakan bahwa kedua pandangan itu sama benarnya. Jika dilihat dari sudut pandang Pioli, keduanya memang rival.
Pasalnya, selama empat musim terakhir, Atalanta sudah menjelma menjadi tim papan atas Serie A karena menempati posisi empat besar, kecuali musim lalu di mana mereka menempati posisi ke delapan, dan berkiprah di Liga Champions sehingga pantas disebut rival oleh Milan yang baru merengkuh scudetto setelah 11 tahun merana.
Dalam laga kali ini Atalanta sangat termotivasi untuk memenangi partai di kandang mereka karena musim lalu ketika melawan tim-tim yang di posisi enam besar, mereka tidak pernah berhasil meraih poin penuh. Catatan ini bertolak belakang dari musim 2019-2020 di mana tim berjuluk La Dea itu berada di posisi kedua setelah Juventus, yang sukses meraih poin penuh ketika melawan enam tim di posisi teratas liga.
Kedua klub saat ini pun nampak serupa di mana mereka lebih fokus pada pemain muda, dengan pemain seperti Soppy dan Lookman tiba di Atalanta musim panas ini, serta Charles De Ketelaere pindah nilai transfer yang besar, ke Milan.
Dalam pertemuan antara Milan dan Atalanta, Rossoneri yang tampil lebih baik belakangan ini dengan tiga kemenangan beruntun, dan hasil itu menurut para pengamat adalah tiga momen penting. Di pertandingan terakhir musim 2020-21 mereka kembali ke Liga Champions dengan mengalahkan Atalanta dengan dua gol penalti dari Kessie, sementara kemenangan pada bulan Oktober dan Mei musim 2021-22 membantu mendorong pasukan Pioli menuju scudetto.
Gol indah Theo Hernandez pada 15 Mei lalu untuk memastikan kemenangan di San Siro terasa seperti sudah lama sekali, dengan pertemuan baru akan berlangsung malam ini. Kata kuncinya adalah menekan. Tim yang menghindarinya dan tim yang memaksakannya paling baik harus menang.
Dalam pertandingan terakhir di Stadion Gewiss, Theo dua kali lolos dari penjagaannya dua kali dan pertama memberi umpan kepada Calabria dan kemudian Leao untuk mengubah skor menjadi 2-0. Tonali mengambil alih penguasaan bola dari Freuler dan mencetak gol untuk mengubah skor menjadi 3-0.