Hak Siar hingga Sponsor
1. Hak Siar Televisi
Melansir dari Deloitte Football Money League pada 2021, hak siar televisi menjadi pemasukan paling besar bagi klub sepak bola.
Nominal hak siar termahal saat ini ditempati oleh Liga Inggris yang menjadi salah satu liga paling diminati di dunia.
Liverpool, misalnya, pada musim 2018-2019 mendapat suntikan dana hingga 33,5 juta poundsterling atau sekitar Rp594 miliar dari hak siar televisi.
"Porsi pemasukan dari hak siar, bisa mencapai 50 persen dari total penghasilan klub di Eropa dalam semusim," bunyi laporan Deloitte Football Money League (2/2/2021).
2. Tiket Pertandingan
Bagi klub yang punya basis suporter besar, penjualan tiket pertandingan menjadi sarana lain untuk meraup cuan.
Pada 2018-2019, Manchester United bisa mengantongi 110,8 juta poundsterling (Rp2 triliun) hanya dari tiket pertandingan.
Baca Juga
Namun di masa pandemi Covid-19, di mana jumlah penonton dibatasi, pemasukan tiket pertandingan menjadi berkurang.
3. Hadiah Uang (Prize Money)
Klub yang menjadi juara sebuah kompetisi atau turnamen akan diganjar dengan hadiah uang yang tak sedikit.
Apalagi, jika gelar juara yang diraih merupakan kompetisi level Eropa atau dunia, tak hanya regional satu negara.
Di Liga Champions dan Liga Europa, klub peserta bisa mengantongi match fee dari setiap pertandingan yang dilakoni. Jika menang, ada uang tambahan yang bisa didapatkan.
Tim yang tampil di fase grup Liga Champions meraih 12 juta euro (Rp209 miliar), sementara tim yang juara berhak atas hadiah 15 juta euro (Rp261 miliar).
4. Merchandise
Berkaitan dengan basis suporter yang besar, merchandise resmi yang disediakan pihak klub juga bisa menjadi alternatif pemasukan.
Jersey, scarf, dan pernak-pernik tentang klub biasanya menjadi barang yang wajib dimiliki oleh suporter.
Barcelona pada musim 2019-2020 meraih pemasukan 385 juta euro (Rp6,6 triliun) hasil dari berjualan merchandise.
Langkah Barcelona itu menjadi oase bagi klub sepak bola yang mulai merana akibat pengurangan hak siar dan tiket pertandingan karena pandemi Covid-19.
5. Transfer Pemain
FIFA dan UEFA telah menyediakan dua jendela transfer saat musim dingin dan musim panas. Aktivitas di bursa transfer itu juga dimanfaatkan tiap klub untuk mencari pendapatan lebih.
Klub bisa menjual pemain dengan harga mahal, lalu mencari pengganti dengan harga yang lebih murah.
Meski beberapa klub terbilang jor-joran di bursa transfer, namun ada perhitungan finansial yang matang di balik keputusan tersebut.
Transfer Darwin Nunez dari Benfica ke Liverpool bisa menjadi contoh. Penyerang asal Uruguay itu dibeli Benfica dari UD Almeria dengan harga Rp590 miliar, sebelum dijual ke Liverpool dengan banderol Rp1,3 triliun.
6. Sponsor
Klub bisa memetik keuntungan dari kerja sama yang dijalin dengan sponsor. Kerja sama klub sepak bola bisa dari aspek mana saja.
Semisal Nike yang menjadi apparel penyedia jersey Chelsea musim ini, atau Spotify yang menjadi sponsor utama Barcelona dan terpampang di dada jersey mereka.
Klub dan sponsor pasti punya perhitungan matang sebelum menjalin kerja sama. Biasanya, besarnya nilai sponsor berbanding lurus dengan prestasi tim di kompetisi.
Sama seperti kontrak pemain, sponsor juga punya durasi kontrak. Jika ikatan kerja sama telah berakhir, klub bisa memperpanjang kontrak tersebut atau mencari sponsor lain.