Bisnis.com, JAKARTA - Habis sudah kesabaran Thierry Henry menghadapi beragam masalah rasisme dan pelecehan di media sosial.
Mantan striker tim nasional Prancis itu menyatakan akan berhenti dari semua media sosial.
Henry tidak akan aktif hingga seluruh platform medsos berbuat lebih banyak untuk mengatasi masalah rasisme dan pelecehan.
Hal itu disampaikan Henry dalam sebuah pernyataan yang dibagikan kepada 14,8 juta pengikut gabungan di Twitter, Facebook dan Instagram dirinya.
Mantan pemain Arsenal itu mengaku akan menghapus dirinya dari semua media sosial mulai hari ini, Sabtu (27/3/2021).
"Banyaknya rasisme, penindasan dan penyiksaan mental yang diakibatkan (media sosial) terlalu beracun untuk diabaikan," tulis Henry seraya menyerukan "akuntabilitas" dunia maya yang lebih besar.
Baca Juga
Hi Guys
— Thierry Henry (@ThierryHenry) March 26, 2021
From tomorrow morning I will be removing myself from social media until the people in power are able to regulate their platforms with the same vigour and ferocity that they currently do when you infringe copyright.... pic.twitter.com/gXSObqo4xg
Henry juga menyoroti kemudahan membuat akun anonim.
"Terlalu mudah untuk membuat akun, menggunakannya untuk menindas dan melecehkan tanpa konsekuensi dan tetap anonim," ujarnya.
Dikutip Antara dari AFP, Sabtu, seperti raksasa teknologi lainnya, Twitter sedang dalam pengawasan ketat karena dianggap memfasilitasi komentar yang bersifat makian terhadap pengguna, biasanya dari akun anonim, dalam postingan yang seringkali rasis atau misoginis.
Henry, pencetak gol terbanyak sepanjang masa untuk Prancis, telah lama blak-blakan tentang masalah rasisme dalam sepak bola dan bersuara vokal atas perjuangannya sendiri sebagai pemain kulit hitam.
Sementara itu, Twitter, dalam sebuah pernyataan pekan lalu, mengatakan "tidak ada ruang untuk pelecehan rasis" di platformnya. Pihak Twitter menyatakan berupaya untuk menindak pelecehan terhadap pemain sepak bola.
Keputusan Henry keluar dari media sosial muncul beberapa hari setelah pengguna lainnya, yakni model Amerika Chrissy Teigen, meninggalkan Twitter terlebih dahulu karena menghadapi pelecehan.
"Sudah waktunya bagi saya untuk mengucapkan selamat tinggal," tulisnya dalam cuitan, Rabu (24/3), tak lama sebelum menonaktifkan akunnya yang memiliki lebih dari 13 juta pengikut.
"Keinginan saya untuk disukai dan takut membuat orang lain kesal telah menjadikan saya seseorang yang tidak Anda inginkan, dan manusia yang berbeda dari yang saya mulai di sini! Hidup dengan baik, tweeters." seru Henry.