Bisnis.com, JAKARTA – Para pemain Skotlandia akan tetap menentang rasisme meski menjelang kick-off pertandingan Pra-Piala Dunia 2022 melawan Austria paaa Jumat (26/3/2021) mulai pk. 02.45 WIB tak akan melakukan aksi simbolis dengan berlutut.
Beberapa pemain tim Liga Utama Skotlandia termasuk juara Rangers dan rival mereka di Glasgow, Celtic, memilih untuk tidak berlutut sebelum pertandingan mereka akhir pekan lalu.
Tim Rangers, Celtic, Dundee United dan Motherwell semuanya berdiri sebelum kick-off setelah memutuskan bahwa itu adalah cara yang lebih tepat untuk menyerukan tindakan dan perubahan.
Skotlandia akan melakukan hal yang sama pada pembukaan kualifikasi Piala Dunia di Hampden Park, Jumat dini hari WIB.
Para pemain Celtic dan Rangers bersatu dalam solidaritas dengan Glen Kamara setelah gelandang Rangers itu melaporkan "pelecehan rasis yang keji" selama pertandingan Liga Europa.
Union of European Football Association (UEFA) sedang menyelidiki masalah tersebut setelah pemain Slavia Praha Ondrej Kudela membantah tuduhan tersebut.
Baca Juga
Penyerang Crystal Palace Wilfried Zaha baru-baru ini menjadi pemain Liga Primer Inggris pertama yang berdiri alih-alih berlutut.
Gerakan simbolis itu awalnya dimulai tahun lalu untuk menyatakan dukungan bagi gerakan Black Lives Matter setelah kematian George Floyd di tangan seorang petugas polisi kulit putih di Amerika Serikat.
Ketika itu, Floyd meninggal dunia setelah lehernya ditekan dengan cara berlutut oleh polisi kulit putih itu.
"Menurut saya peristiwa baru-baru ini dan peristiwa masa lalu memberitahu Anda bahwa Anda harus terus mengubah pola pikir orang dan mengingatkan mereka," kata pelatih Skotlandia Steve Clarke.
"Aksi berlutut, saat awal-awal dilakukan, adalah simbol yang sangat kuat. Itu mungkin kini sudah sedikit mencair,” lanjutnya.