Bisnis.com, JAKARTA - Final Liga Europa, Inter Milan vs Sevilla akan berlangsung pada Sabtu (22/8/2020) dini hari di Stadion RheinEnergie. Inter dan Sevilla sejak awal sudah diprediksi akan melaju ke partai final Liga Europa yang dipimpin wasit Danny Makkelie dari Belanda.
Sevilla dan Inter Milan memilih jalur berbeda untuk mencapai partai puncak Liga Europa. Sevilla merintis dari fase penyisihan grup dan keluar sebagai juara Grup A.
Mereka tercatat hanya sekali menelan kekalahan di kompetisi kasta kedua di Eropa tersebut, yaitu ketika menghadapi APOEL Nicosia pada laga terakhir penyisihan yang sudah tak menentukan.
Akan tetapi langkah anak asuh Julen Lopetegui sempat seret pada babak 32 besar. Mereka hanya lolos karena agresivitas gol tandang atas tim asal Belgia, CFR Cluj setelah dipaksa dua kali bermain imbang 1-1 dan 0-0.
Setelah itu, langkah Sevilla tak tertahankan dengan menyingkirkan AS Roma, Wolverhampton Wanderers dan Manchester United pada babak selanjutnya.
Sementara Inter Milan berstatus sebagai tim yang tersingkir dari Liga Champions. Skuad Antonio Conte hanya menempati posisi ketiga babak penyisihan Grup F setelah kalah bersaing dengan Barcelona dan Borussia Dortmund.
Baca Juga
Terlempar ke Liga Europa, skuad asuhan Antonio Conte mampu melaju mulus dengan memenangkan semua dari lima laga yang mereka lakoni.
Langkah Inter Milan terbilang lebih mudah karena mereka hanya harus menghadapi tim -tim non unggulan. Romelu Lukaku cs hanya harus menghadapi tim asal Bulgaria Ludogerets, tim asal Spanyol Getafe, tim asal Jerman Bayer Leverkusen dan terakhir tim asal Ukraina Shakhtar Donetsk.
Soal materi pemain, kedua tim sebenarnya cukup imbang. Inter Milan memiliki Romelu Lukaku dan Lautaro Martinez di lini depan, pemain veteran Alex Young di lini tengah hingga bek senior Diego Godin dan penjaga gawang kawakan Samir Handanovic mengisi skuad Conte.
Di sisi Sevilla, Lopetegui juga memiliki sejumlah pemain bintang berpengalaman. Gelandang Ever Banega merupakan kunci permainan mereka. Pesepakbola asal Argentina tersebut merupakan pemain paling senior di skuad Sevilla dan pernah ikut mempersembahkan dua gelar Liga Europa buat klub tersebut.
Selain Banega, ada nama eks pemain sayap AC Milan Suso, eks punggawa Manchester City Jesus Navas hingga penjaga gawang Timnas Maroko, Yassine Bounou yang sempat mencuri perhatian karena membuat lini depan Manchester United frustasi.
Beruntung bagi kedua pelatih, seluruh pemain terbaiknya itu akan bisa bermain pada laga final.
Pertemuan Sabtu dini hari mendatang merupakan yang pertama kalinya bagi kedua tim. Begitu pula bagi Julen Lopetegui dengan Antonio Conte. Kedua pelatih belum pernah sekali pun beradu taktik meskipun sudah cukup lama berkiprah di kompetisi Eropa.
Soal kemampuan meramu taktik, kedua pelatih memilih pendekatan yang berbeda dan bisa dianggap sebagai oposisi dari permainan masing-masing.
Lopetegui lebih senang timnya bermain agresif dengan terus menekan pemain lawan yang menguasai bola di seluruh area lapangan. Pola 4-3-3 yang dia mainkan bisa berubah menjadi 4-5-1 ketika mereka kehilangan bola.
Hal itu bertujuan agar mereka bisa menahan serangan lawan sejak lini tengah dan membuat lini belakang mereka tak banyak terancam.
Taktik Lopetegui itu tepat seperti yang diinginkan Conte. Dia senang timnya membangun serangan dari lini belakang. Conte menginginkan agar pemain lawan keluar dari lapangan permainannya sendiri sehingga membuka ruang bagi Romelu Lukaku dan Lautaro Martinez di lini depan.
Bola panjang dari belakang langsung ke lini depan pun menjadi andalan serangan Inter Milan. Conte tampak sangat mengeksploitasi keunggulan fisik yang dimiliki Lukaku di lini depan.
Penyerang asal Belgia itu sangat kuat dalam duel satu lawan satu dengan pemain belakang.
Lopetegui sendiri menilai Inter Milan sedikit lebih diunggulkan. Pasalnya, menurut dia, Inter Milan memiliki skuad yang lebih bertabur bintang. Karena itu, dia menegaskan bahwa para pemain Sevilla harus bermain di atas batas normal mereka untuk memenangkan laga itu.
Motivasi untuk mempertahankan rekor sempurna di Final Liga Europa mungkin akan bisa membuat para pemain Sevilla bermain di atas batas normal mereka. Sevilla sejauh ini mencatatkan rekor lima kemenangan dalam lima kesempatan mereka bermain di partai puncak kompetisi tersebut.
Prediksi susunan pemaindan formasi Sevilla vs Inter Milan:
Sevilla (4-3-3): Bounou; Navas, Koundé, Diego Carlos, Reguilón; Banega, Fernando, Jordán; Suso, En-Nesyri, Ocampos
Inter Milan (3-5-2): Handanovic; Godín, De Vrij, Bastoni; D’Ambrosio, Barella, Brozovi, Gagliardini, Young; Martínez, Lukaku
Jadwal Final Liga Europa, Inter Vs Sevilla
Final Liga Europa antara Sevilla vs Inter Milan akan tersaji pada Sabtu dini hari 22 Agustus 2020 pukul 02.00 WIB. Laga ini akan disiarkan secara langsung oleh SCTV.
Prediksi Skor Inter Vs Sevilla:
Skor Inter Vs Sevilla: 2-1
Skor Inter Vs Sevilla: 1-1
Skor Inter Vs Sevilla: 1-2