Bisnis.com, JAKARTA – Mantan penyerang Napoli dan Paris Saint-Germain (PSG) Edinson Cavani memecah kebisuan tentang masa depannya dengan membenarkan bahwa dia sedang dalam pembicaraan dengan klub Portugal Benfica, tetapi tetap membuka pintu untuk Leeds United yang juga mengincarnya.
Pemain depan berusia 33 tahun itu kembali ke Paris dari istirahat di kampung halamannya di Montevideo, Uruguay, dan mengonfirmasi bahwa dia dalam pembicaraan dengan sejumlah klub.
Cavani resmi meninggalkan PSG pada akhir Juni lalu dan memilih tidak ikut menjadi bagian dari skuad yang masih bertarung di Liga Champions Eropa, dengan klub ibu kota Prancis itu kini menapaki fase semifinal.
Benfica, sebagaimana dilansir The Sun pada Senin (17/8/2020), tampaknya telah mendapatkan tanda tangan Cavani awal bulan ini dalam kesepakatan senilai 8,1 juta pound sterling per tahun.
Namun, Cavani sendiri menyatakan "belum ada yang pasti" setelah statusnya bebas transfer dan pernyataan itu merupakan dorongan besar untuk Leeds United, yang baru kembali promosi ke Liga Primer Inggris.
Tentang hubungannya dengan Benfica, yang baru saja mendatangkan Jan Vertonghen dari Tottenham Hotspur, Cavani mengungkapkan: "Kami berbicara. Ada pertemuan, seperti juga dengan klub lain. Belum ada yang pasti. Jadi, saya belum dapat mengatakan apa-apa.”
Baca Juga
Cavani memulai karir profesional di Danubio, klub negara asalnya, pada 2005 dan 2 tahun kemudian merantau ke Italia untuk merumput bersama Palermo yang ketika itu berkompetisi di Serie A.
Pada 2011 dia resmi pndah ke Napoli setelah pada 2010 Palermo meminjamkannya ke klub berjuluk Partenopei tersebut.
Sampai sekarang dia masih tercatat sebagai pencetak gol terbanyak kelima untuk Napoli di semua kompetisi dengan 104 gol, di bawah Dries Mertens (125), Marek Hamsik (121), legenda Argentina Diego Maradona (115), dan Attila Salustro (108).
Pada 2013 dia pindah ke PSG dan mencetak golnya ke-200 pada awal tahun ini, menempatkan nya sebagai top skor sepanjang masa untuk klub berjuluk Les Parisiens.
Cavani adalah pencetak gol untuk Timnas Uruguiay di tiga Piala Dunia yakni edisi 2010, 2014, dan 2018. Dia menjadi bagian dari skuad Uruguay yang finis sebagai peringkat keempat di Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan dan peringkat kelima—perolehan nilai tertinggi di 8 besar—di Piala Dunia 2018 di Rusia.
Dia juga memainkan peran penting untuk La Celeste alias Biru Langit, julukan Timnas Uruguay, saat menjuarai Copa America 2011 di Argentina. Dia memiliki 116 caps untuk Uruguay dengan mencetak 50 gol, terbanyak kedua sepanjang masa setelah penyerang Barc elona Luis Suarez dengan 59 gol.