Bisnis.com, JAKARTA – Juventus akan bertandang ke markas Udinese, Dacia Arena di Udine, dalam pertandingan pekan ke-35 Serie A Italia yang dijdwalkan berlangsung pada Jumat (24/7/2020) mulai pk. 00.30 WIB.
Jika Juventus menang, mereka memastikan mempertahankan gelar dan itu raihan juara kesembilan secara berturut-turut sejak musim 2011–2012.
Itu juga akan menjadi gelar juara Serie A ke-36 sepanjang sejarah. Sebenarnya klub Turin tersebut menjuarai Serie A sebanyak 36 kali, tetapi gelar musim 2005–2006 dicabut karena skandal Calciopoli atau pengaturan pertandingan.
Ketika itu bukan hanya gelarnya dicopot, tetapi juga Juventus diturunkan ke Serie B meski kemudian tampil sebagai juara sehingga hanya dalam satu musim mereka kembali ke Serie A.
Apabila tim asuhan Maurizio Sarri berjuluk Si Nyonya Tua menaklukkan Udinese, mereka akan mendulang nilai 83. Dengan demikian, mereka dipastikan tampil sebagai juara meski dalam tiga pertandingan sisa berikutnya selalu kalah.
Saat ini peringkat kedua Atalanta mengoleksi nilai 74 setelah dalam laga pembuka pekan ke-35 menaklukkan Bologna dengan skor tipis 1–0. Jika Juve menang atas Udinese dan kalah di tiga laga sisa berikutnya, sedangkan Atalanta selalu memenangi tiga laga sisa, nilai kedua tim sama-sama 83.
Baca Juga
Juventus tetap akan menjadi juara karena unggul head to head dengan Atalanta. Dalam pertemuan kedua tim di Turin pada 12 hari lalu, kedua tim bermain imbang 2–2 dengan dua gol Juventus dihasilkan melalui eksekusi penalti Cristiano Ronaldo.
Sementara itu, hasil pertemuan putaran pertama di Bergamo, markas Atalanta, pada November tahun lalu, Juventus justru berhasil memetik kemenangan dengan skor 3–1. Dengan demikian, Juventus menang agregat head to head 5–3.
Sebenarnya, Juventus tidak meraih hasil sempurna selepas restart Serie A bulan lalu. Mereka sempat dikalahkan AC Milan sebelum imbang versus Atalanta serta terakhir juga kehilangan 2 poin akibat seri versus Sassuolo.
Namun, ketika Juventus kehilangan angka akibat kalah atau seri, ironisnya tim-tim lain yang menjadi rival terdekatnya juga kehilangan angka pada matchday yang sama.
Sebut saja sebagai contoh ketika Juventus dikalahkan Milan dalam pertandingan pekan ke-31, pada matchday yang sama secara sangat mengejutkan Lazio dikalahkan Lecce yang nyaris terdegradasi dengan skor 1–2. Masih pada matchday yang sama, Inter Milan imbang 2–2 di markas Hellas Verona.
Kemudian ketika pada matchday ke-32 Juventus seri 2–2 saat menjamu Atalanta, maka pada matchday yang sama Lazio kalah di kandang dari Sassuolo.
Terlepas dari data demikian, kualitas Juventus tentu layak untuk menjadi juara dan itu akan mereka peroleh di markas Udinese, yang dalam pertemuan pertama di Turin pada pertengahan Desember tahun lalu mereka habisi taklukkan 3–1.
Meski begitu, satu hal yang mesti diwaspadai Paulo Dybala dan kawan-kawan ialah tuan rumah sedang memerlukan poin penuh untuk menghindari degradasi.
Perolehan nilai Udinese saat ini 36 atau hanya 4 poin di atas zona merah degradasi. Dengan masih tersisa tiga atau empat matchday lagi, kehiangan poin membuat mereka riskan terseret masuk zona merah degradasi.