Bisnis.com, JAKARTA – Mantan striker Real Madrid dan pemain Timnas Spanyol Fernando Morientes 'serius mempertimbangkan' pencalonan dirinya sebagai presiden persatuan pesepak bola Spanyol Asociación de Futbolistas Españoles (AFE).
Morientes, 44 tahun, menikmati karir bermain yang terkenal, yang juga termasuk mantra sukses di Monako, Liverpool, Valencia, dan Marseille, dan sekarang akan menantang David Aganzo, yang sebelumnya bermain bersamanya di Real Madrid.
Aganzo, 39 tahun, menjadi Presiden AFE sejak memenangi 98,58 persen suara saat pemilihan pada November 2017, tetapi mendapat kritik beberapa kali.
Seperti Morientes, Aganzo juga seorang striker selama hari-hari bermainnya dan dia telah menggantikan Luis Rubiales yang kemudian menjadi presiden federasi sepak bola Spanyol Real Federación Española de Fútbol (RFEF).
Aganzo baru-baru ini menjadi sorotan atas tuduhan suap, seperti yang dikabarkan oleh El Mundo Deportivo, sementara dia juga disibukkan dengan masalah terkait serikat pekerja.
Dia telah berada di jantung diskusi tentang pemotongan upah sepak bola sehubungan dengan pandemi virus corona, pertempuran dari para pesepak bola wanita Spanyol untuk mendapatkan hak kerja profesional, dan juga untuk penentangannya terhadap rencana La Liga memindahkan pertandingan ke luar negeri.
Baca Juga
“Saya bangga melihat bahwa saya masih memiliki nilai-nilai dari waktu saya di sepak bola,” kata Morientes dalam wawancara dengan Cope, sebagaimana dikutip oleh El Mundo Deportivo dan dilansir Football Espana pada Kamis (14/5/2020).
Dia mengaku 'serius mempertimbangkan' perannya di AFE. “Saya telah dipanggil oleh pemain, teman, bahkan pelatih … mereka tidak setuju dengan apa yang dilakukan AFE, dan menyatakan bahwa mereka [pengurus AFE saat ini] tidak representatif.”
“Jika ada yang berpikir bahwa [presiden La Liga, Javier] Tebas telah mengatur ini, mereka sangat salah. Ini sesuatu yang belum saya cari. Merupakan kejutan yang menyenangkan mendapat banyak dukungan. Saya tak punya latar belakang serikat pekerja, tapi sepak bola memberi saya segalanya dan jika para pemain meminta saya, saya tidak bisa memandang sebaliknya.”
Dia menambahkan: “Citra AFE telah dirusak oleh perebutan kekuasaan, oleh perpecahan pemain, dan sebagai afiliasi, hal itu menyakitkan saya. Para pemain menginginkan perubahan dan tanpa momentum dari para pemain, saya bahkan tidak akan memikirkannya, tetapi kini saya mulai memikirkannya.”
