Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Olahraga Italia Vincenzo Spadafora memperingatkan ‘jika tidak ada kesepakatan tentang protokol keselamatan, Pemerintah akan mengumumkan mengakhiri musim Serie A.
Protokol yang disampaikan oleh FIGC termasuk mengisolasi para pemain dalam suatu retret pelatihan, memberi mereka tes swab Covid-19 dan tes darah secara rutin, struktur sanitasi dan membatasi personel di stadion.
Meski begitu, hal ini dianggap tidak memadai oleh komite ilmiah Pemerintah yang dibentuk untuk menganalisis praktik kerja kembali.
"Ini situasinya, Jika protokol disetujui oleh semua pihak, pelatihan akan dilanjutkan dan ini akan berdampak positif pada kemungkinan melanjutkan musim," kata Spadafora kepada Rai 3, Kamis (30/4/2020).
“Begitu pula sebaliknya, jika tidak ada kesepakatan tentang protokol keselamatan, Pemerintah akan mengeluarkan keputusan - karena keadaan darurat kesehatan masyarakat - bahwa musim telah berakhir, bahkan jika itu berarti menciptakan kondisi untuk memastikan dunia sepakbola tidak menderita sebanyak ganti rugi."
"Pada dasarnya, kita akan mengambil tanggung jawab itu."
Baca Juga
Pernyataan itu muncul setelah Presiden FIGC Gabriele Gravina mengumumkan tadi malam bahwa dia tidak akan pernah berhenti untuk menghentikan musim, karena itu akan menjadi kematian sepakbola.
Dekrit Pemerintah yang memblokir kembalinya tempat pelatihan sampai 18 Mei membuat klub, pelatih, dan bahkan Asosiasi Pemain marah.
“Dalam pandangan saya, kita perlu meluncurkan banding ke Lega Serie A untuk menghentikan kontroversi dan bentrokan,” tambah Spadafora hari ini.
“Sepak bola harus menjadi simbol kegembiraan, semangat, dan olahraga, kita hanya boleh dibagi dengan bersorak pada tim kita sendiri.”
Dilaporkan 18 dari 20 klub ingin melanjutkan musim, dengan hanya Brescia dan Torino yang menentangnya.