Bisnis.com, JAKARTA – Andrea Petagna mengaku tidak sabar bermain untuk Napoli, meski dia memang meminta untuk menunda transfernya hingga musim panas agar dapat membantu SPAL (Società Polisportiva Ars et Labor) bertahan di Serie A Italia.
Penyerang tengah itu telah menyelesaikan proses transfernya dari SPAL ke Napoli dengan mahar transfer sebesar 17 juta euro (Rp285,73 miliar), tetapi diizinkan untuk tetap di SPAL dengan status pinjaman selama sisa musim ini.
"Saya tidak bisa menunggu. Mereka langsung percaya pada saya dan ingin saya pindah pada Januari. Saya pikir saya sudah siap," kata pemain berusia 24 tahun itu kepada Sky Sport Italia dan dilansir Football Italia pada Jumat (24/4/2020).
Walaupun sah milik Napoli, Petagna tetap memikirkan SPAL. Dia mengemukakan SPAL berhasil melewati pertandingan terakhir dengan baik—menang 1-0 di markas Parma—sehingga dia yakin bisa tetap di Serie A musim depan. Tim itu kini menempati posisi kedua dari bawah di klasemen sementara.
“Saya hanya bisa berterima kasih kepada klub [SPAL] karena telah mendukung saya sepenuhnya dan saya membalas kepercayaan mereka dengan banyak gol. Sekarang kita harus mengamankan keselamatan [dari corona].
Dia mencetak 11 gol dalam 26 laga Serie A musim yang tengah dihentikan ini. Jumlah itu mencapai 55 persen dari seluruh gol SPAL di Serie A musim ini yang berjumlah 20, paling sedikit di antara 20 kontestan, bahkan lebih sedikit dari Brescia di dasar klasemen dengan 22 gol, demikian data Soccerway.
Baca Juga
“Napoli adalah langkah terpenting dalam karir saya dan saya tiba dengan hampir 30 gol selama 2 tahun di SPAL. Saya sudah dewasa dan saya merasa bahwa saya siap untuk tahap selanjutnya," kata penyerang berusia 24 tahun itu.
Ketika ditanya nama bek lawan yang paling sulit dihadapinya di Serie A, dia menyebutkan bek Juventus Giorgio Chiellini dan palang pintu Napoli Kalidou Koulibaly. “Keduanya kuat secara fisik dan cepat. Mereka sangat tangguh.”
Petagna memulai karir profesional di AC Milan pada 2012, tetapi lebih banyak dipinjamkan yakni ke Sampdoria, Latina, Vicenza, dan Ascoli, hingga pada 2016 berseragam Atalanta selama tiga musim sebelum ke SPAL.
Untuk tim nasional, dia selalu memperkuat Italia kelompok umur mulai U-16 sampai U-21. Namun, dia baru memiliki satu caps untuk Timnas Italia senior yakni ketika menang 2 - 1 atas tuan rumah Belanda dalam laga persahabatan.
Dalam pertandingan pada 28 Maret 2017 di Johan Cruyff Arena di Amsterdam, dia masuk menggantikan Eder Citadin Martins pada menit ke-69 ketika Italia telah unggul 2 - 1.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
