Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Chelsea vs Munchen, Ini 5 Alasan Munchen Lebih Dijagokan Menang

Bayern Munchen dinilai memiliki kans lebih besar untuk mengatasi perjuangan Chelsea dengan skuat yang lebih mumpuni dan bertabur bintang. Setidaknya ada lima alasannya.
Striker Bayern Munchen Robert Lewandowski/Reuters-Michael Dalder
Striker Bayern Munchen Robert Lewandowski/Reuters-Michael Dalder

Bisnis.com, JAKARTA - Chelsea akan menghadapi Bayern Munchen pada leg pertama di babak 16 besar Liga Champions di Stamford Bridge, Rabu (26/2/2020) dini hari WIB, mulai pukul 03.00 WIB.

Dilansir bundesliga.com, Selasa (25/2/2020), Bayern Munchen dinilai memiliki kans lebih besar untuk mengatasi perjuangan Chelsea. The Bavarians dinilai memiliki skuat yang mumpuni dan bertabur bintang, mulai dari Robert Lewandowski, Philippe Coutinho, Thomas Müller, Serge Gnabry hingga kiper Manuel Neuer.

Portal berita resmi Bundesliga Jerman itu pun menjagokan pemimpin klasemen Liga Jerman dan peraih 5 gelar Liga Champions Eropa itu dengan memberika setidaknya lima alasan, sebagai berikut:

1. Robert Lewan-goal-ski

Bundesliga.com menilai tak ada penyerang tengah di dunia saat ini yang lebih baik dari Lewandowski. Dia adalah pencetak gol terbanyak Bundesliga dengan 25 gol  dari 23 pertandingan dan pencetak gol terbanyak Liga Champions dengan 10 dari lima pertandingan. 

Untuk penyisihan grup Liga Champions, Lewandowski hanya kalah dari Cristiano Ronaldo yang memainkan satu pertandingan lebih banyak.

Secara total, kapten tim nasional Polandia itu telah membukukan 38 gol dalam 32 penampilannya bersama Munchen musim ini. Lewandowski mencetak gol rata-rata setiap 75 menit.

Capaian itu jauh di atas rerata 106 menit untuk Ronaldo, 103 menit untuk Lionel Messi dan 91 menit untuk Kylian Mbappe. Sementara itu, pencetak gol terbanyak Chelsea Tammy Abraham menjaringkan gol setiap 164 menit.

Pada musim ini, hanya tujuh tim yang mampu menghentikan Lewandowski mencetak gol!

2. Pemain pendukung yang lebih baik

Ketika mata sebagian besar pemain bertahan secara alami tertuju pada Lewandowski, para pemain Munchen lain berada di sekitarnya dengan gaya taktis ala sepak bola Jerman yang menakjubkan.

Gnabry adalah pencetak gol terbanyak kedua Bayern dengan 15 gol atau sama dengan pencetak gol terbanyak Chelsea, Abraham. Pemain internasional muda Inggris ini juga satu-satunya pemain dalam skuat Frank Lampard yang punya gol double digit. 

Terkait umpan kunci atau assist, Thomas Müller mencetak rekor di Bundesliga Jerman. Dia membuat 14 umpan kunci dalam 22 pertandingan.

Jumlah itu dua kali lipat dari assist pemain Chelsea mana pun di semua kompetisi pada 2019/2020. Abraham dan mantan pemain sayap Borussia Dortmund Christian Pulisic menjadi pengumpan kunci terbanyak Chelsea dengan masing-masing enam assist.

Hanya enam pemain Chelsea lainnya yang mencatatkan assist lebih dari tiga kali, sedangkan ada 11 pemain Bayern, termasuk Lewandowski, yang telah membukukan setidaknya tiga umpan kunci di semua kompetisi. Hanya penjaga gawang Manuel Neuer dan bek tengah yang belum melakukannya.

3. Mendominasi sejak fase penyisihan grup

Chelsea melalui Grup H dengan margin tipis, yaitu hanya satu poin di atas Ajax setelah juara Liga Belanda itu  kalah 1-0 di kandang dari Valencia pada pertandingan terakhir. Sebaliknya Bayern, tidak hanya memenangkan grup mereka, mereka benar-benar mendominasi.

Berada di satu grup bersama Tottenham Hotspur, Red Star Belgrade, dan Olympiacos, juara Liga Jerman 29 kali ini meraih poin sempurna atau enam kemenangan dengan selisih gol +19.

Tidak mengherankan bila statistik Bayern di Liga Champions pada musim ini jauh lebih unggul dari Chelsea, mulai dari tembakan, peluang, penguasaan, akurasi operan, jarak yang ditempuh pemain, hingga catatan disiplin (jumlah kartu kuning).

4. Neuer yang tangguh

Banyak yang mengira bahwa performa Neuer anjlok setelah mengalami cedera kaki beberapa tahun terakhir. Namun, kapten Bayern dan tim nasional Jerman itu membuktikan itu semua salah.

Delapan pertandingan tanpa kebobolan atau clean sheet adalah yang terbanyak di Bundesliga pada musim ini. Neuer telah menyelamatkan 83 persen tembakan dalam lima pertandingan pertamanya setelah istirahat musim dingin.

Capaian kiper berusia 33 tahun ini juga berada di atas penjaga gawang Chelsea.  Kepa Arrizabalaga hanya memiliki lima clean sheet di liga, kebobolan lebih dari delapan gol dalam tiga pertandingan. Kiper asal Spanyol itu juga melakukan penyelamatan lebih sedikit dan juga operan per pertandingan yang lebih sedikit dari Neuer.

5. Sejarah dan tradisi

Meskipun sudah hampir delapan tahun sejak final Liga Champions 2012, tentu ada perasaan dendam yang akan ditumpahkan Bayern dan fansnya dalam pertandingan nanti.  Jika Didier Drogba tidak mencetak gol pada menit akhir babak kedua kala itu, The Bavarians akan meraih gelar Liga Champions keenam.

Apalagi, Munchen saat itu dipecundangi Chelsea lewat adu penalti di Allianz Arena. Bayern gagal menjadi tim pertama yang memenangkan trofi di kandang.

Itu gelar juara pertama Chelsea di Liga Champions dan final keduanya. Sementara itu, Bayern sudah mampu tampil dalam 10 laga final.

Untuk 16 besar, Munchen punya catatan yang juga lebih bagus dari Chelsea. Munchen mampu menang dalam 11 dari 15 penampilan di fase knock out ini. 

Di sisi lain, Chelsea hanya lolos 8 kali dari 13 kesempatan menjejakkan kaki pada fase tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper