Bisnis.com, JAKARTA - Manajer Chelsea Frank Lampard ingin The Blues dilabeli "underdog" ketika mereka menghadapi Bayern Muenchen pada babak 16 besar Liga Champions di Stadion Stamford Bridge.
Bayern menghadapi awal yang sulit musim ini sampai harus menggantikan manajer Niko Kovac dengan Hansi Flick November silam, tetapi sejak itu bangkit dan memimpin Bundesliga.
Klub Jerman itu sudah memenangi semua dari enam pertandingan fase grup Liga Champions mereka musim ini, termasuk menang besar 7-2 dalam laga tandang menghadapi Tottenham Hotspur Oktober tahun lalu.
Pertandingan nanti adalah pertama kalinya kedua tim berhadapan sejak final terkenal Liga Champions di Muenchen pada 2012 ketika Chelsea mengalahkan Bayern lewat adu penalti.
Lampard yang waktu itu mengkapteni The Blues pada final edisi 2012, menyatakan Chelsea bisa menarik manfaat dari status underdog dalam laga Rabu (26/2/2020) dini hari nanti itu.
"Saya paham jika orang menyebut kami underdog karena mereka (Bayern) sangat kuat. Menjadi underdog, adalah kesempatan bagi kami untuk membalikkan keadaan," kata Lampard seperti dikutip ESPN dalam lamannya.
Baca Juga
"Saya kira pembahasan underdog lebih baik datang dari luar, dari orang yang yang melihat tidak akan menang. Ketika Anda melihat tim mereka, talenta yang sudah mereka punya, medali yang sudah mereka gapai, mungkin kami tak seberpengalaman itu."
Tetapi gelandang Chelsea Mateo Kovacic tidak sependapat dengan manajernya dengan menyatakan Chelsea masuk gelanggang dengan bekal yang sama dengan sang juara Bundesliga.
"Memang selalu lebih baik menjadi underdog itu, tetapi saya kira kami bukan underdog," kata Kovacic. "Kami serupa, tak banyak perbedaan antara kami dan Bayern."
Chelsea harus bisa meredam striker Robert Lewandowski yang sudah mencetak 38 gol musim ini dan si muka baru Erling Haaland.
Tetapi Chelsea harus bermain tanpa Christian Pulisic, Callum Hudson-Odoi dan N'Golo Kante karena cedera.