Bisnis.com, JAKARTA – Paris Saint-Germain (PSG) harus menunjukkan lebih banyak karakter, kata striker Kylian Mbappe setelah timnya dipermalukan 1 - 5 di markas Lille sehingga menunda perayaan gelar Ligue 1 mereka yang kedelapan.
Juara bertahan tersebut bermain dengan 10 pemain setelah si pencetak gol balasan Juan Bernat kena kartu merah pada menit ke-37. Mereka kemudian kebobolan empat kali di babak kedua untuk menjadiklan skor 1 - 5 sebagai kekalahan terburuk sejak diambil alih grup Qatar Sports Investment pada 2011.
Pebisnis Qatar tersebut telah menginvestasikan lebih dari 1 miliar euro ($ 1,13 miliar) untujk memperkuat skuat selama 8 tahun belakangan.
"Itu pertandingan box-to-box, beberapa saat kami dalam kendali, beberapa saat lainnya tidak," kata Mbappe, yang dua golnya dianulir sebelum Bernat diusir dari lapangan, kepada Canal Plus.
PSG akan dinobatkan sebagai juara pada Kamis (18/4/2019) dini hari WIB jika mereka menang di Nantes. Mereka memiliki 81 poin setelah 31 pertandingan ke Lille yang berada di posisi kedua dengan 64 angka setelah memainkan 32 pertandingan.
Jika hanya seri di Nantes, secara matematis nilai PSG masih dapat dikejar Lille, tetapi dengan syarat Lille selalu menang di enam laga terakhir dan sebaliknya PSG selalu kalah di enam laga terakhir berikutnya, kondisi yang tentu saja nyaris mustahil.
Baca Juga
"Kami akan menjadi juara, tetapi kami tidak bisa kalah seperti ini. Itu tidak normal. Kami kurang kepribadian, itu salah satu kelemahan kami, kami harus memperbaiki ini. Kami bermain seperti debutan," tambah Mbappe yang berusia 20 tahun.
Namun, pelatih Thomas Tuchel tidak sependapat dengan Mbappe, dengan alasan PSG hanya memiliki 15 pemain yang tersedia untuk pertandingan.
"Saya bahkan tidak tahu berapa banyak pemain yang bisa saya bawa ke Nantes. Kami tidak memiliki cukup pemain. Tidak ada yang membicarakannya karena kami unggul di klasemen.”