Bisnis.com, JAKARTA - Pembekuan PSSI oleh Kemenpora sehingga rekomendasi visa untuk pemain Pahang FA harus lewat Badan Olahraga Profesional Indonesia menjadi biang masalah sehingga pertandingan Persipura Jayapura vs klub Malaysia di 16 besar Piala AFC dibatalkan.
Plt. Sekjen PSSI Azwan Karim mengatakan berkaitan dengan munculnya kasus ini Menpora Imam Nahrawi sudah berhasil mempermalukan bangsa Indonesia di mata internasional.
Tiga pemain asing milik Pahang FA tidak mendapatkan visa dari petugas imigrasi di Bandara Soekarno-Hatta lantaran rekomendasi dari BOPI baru dikeluarkan pada Sabtu (23/5/2015) sehingga pihak Imigrasi tak bisa memprosesnya.
Plt Sekjen PSSI Azwan Karim mengatakan AFC bisa aja menghukum dan menyalahkan PSSI karena memang organisasi sepakbola satu-satunyanya yang diakui AFC dan FIFA adalah PSSI.
"Namun memang pengurusan visa kali ini agak berbeda. Karena biasanya mudah sekali untuk melakukan pengurusan visa ini melalui Dirjen Keimigrasian," kata Azwan sebagaimana dilansir website resmi PSSI.
Dia menerangkan karena surat sanksi administratif terhadap PSSI-lah semua permasalahan sepakbola sekarang bermunculan.
“Salah satunya soal bisa ini. Kemarin juga perizinan Timnas U-23 yang sebelumnya sudah dikeluarkan izin (dengan penonton) menjadi tanpa penonton di last minute menjelang pertandingan. Kalau memang tujuannya Kemenpora mempermalukan bangsanya sendiri di dunia internasional ya tercapailah tujuan itu," jelas Azwan.
Tim Persipura Jayapura terancam gagal menjamu Pahang FA dalam laga 16 besar AFC Cup di Stadion Mandala, Jayapura, Selasa (26/5). Selain itu Mutiara Hitam julukan Persipura bisa saja dicabut keikutsertaanya di ajang ini.
Pahang FA memilih pulang kembali ke Malaysia hari Minggu (24/5) setelah selama semalam terkatung-katung di Bandara Soekarno Hatta akibat tiga pemain asingnya tertahan oleh pihak Imigrasi Indonesia.
Pihak imigrasi menahan karena visa kunjungan yang harusnya dikeluarkan oleh pemerintah belum juga turun, sehingga pihak Imigrasi tidak mengizinkan tiga pemain asing Pahang FA masuk Indonesia.