Bisnis.com, JAKARTA - Pembalap Red Bull Max Verstappen melalui sang ayah Jos Verstappen mengancam tak akan pernah mengikuti acara Formula 1 jika digelar di London.
Tindakan boikot tersebut tak dapat terlepas dari pengalaman pahit Verstappen yang mendapatkan cemoohan dari para penonton pada peluncuran tim F1 di The O2, London, Selasa lalu.
"Max tidak ingin dicemooh di depan 25.000 orang (menurut angka resmi, jumlahnya 15.000 orang; catatan editor). Dia juga mengatakan, 'Jika ada di Inggris lagi tahun depan, mereka pasti tidak akan melihat saya di sana'," kata Jos Verstappen.
Pembalap asal Belanda tersebut mendapatkan cemoohan pada saat memperkenalkan mobil baru Red Bull yang akan digunakan untuk mengarungi musim 2025.
Jos menilai bahwa tindakan yang dilakukan oleh para penggemar yang mayoritas berasal dari Inggris tersebut merupakan sesuatu yang sangat memalukan.
Jos juga mendukung langkah yang diambil putranya yang berstatus sebagai juara dunia empat musim terakhir tersebut untuk memboikot setiap acara F1 yang berlangsung di London.
Baca Juga
"Dan jika mereka bereaksi seperti itu, apa yang harus Anda lakukan di sana? Ia (Max) harus mempersiapkan diri untuk pergi ke sana dan kemudian dicemooh seperti itu. Saya pikir mereka perlu memikirkan hal ini. Itu bukan bagian dari olahraga ini," ujar Jos Verstappen.
Sebelumnya, Federasi Internasional Automotif (FIA) mengecam tindakan "tribalisme" yang dilontarkan oleh para penggemar untuk Verstappen.
"Persaingan yang hebat sepanjang sejarah olahraga ini berkontribusi dalam menjadikannya pengalaman yang menarik bagi para penggemar," ucap juru bicara FIA.
"Namun, yang mendasari olahraga di semua level adalah budaya saling menghormati. Oleh karena itu, sangat mengecewakan mendengar aksi tribalisme dari para penonton terhadap juara Formula 1 Max Verstappen dan Prisipal dan CEO Red Bull Christian Horner pada peluncuran F1 di London," imbuh juru bicara FIA.