Bisnis.com, JAKARTA - Pemain naturalisasi Timnas Indonesia Ragnar Oratmangoen menceritakan pengalamannya menjalani Ramadan pertama di Tanah Air.
Ragnar Oratmangoen, penyerang berdarah Belanda, baru saja merampungkan sumpah menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) pada Senin (18/3/2024) malam.
Ragnar pun langsung bergabung dengan Timnas Indonesia yang menggelar pemusatan latihan sebagai persiapan menghadapi Vietnam di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada 21 dan 26 Maret mendatang.
Pertama kali bergabung dengan Timnas Indonesia, Ragnar mengatakan dirinya sangat menikmati bulan Ramadan di Indonesia karena mempunyai banyak rekan setim yang menjalankan ibadah puasa.
"Ya, itu adalah hal yang baik saya mendengar banyak orang di tim yang adalah muslim, jadi bagi saya ini adalah alasan yang baru," ucap Ragnar Oratmangoen dilansir dari Antara, Selasa (19/3/2024).
Pemain klub Liga Belanda Fortuna Sittard itu mengatakan bahwa mempunyai banyak rekan satu tim yang berpuasa adalah sesuatu hal yang istimewa baginya.
Baca Juga
"Biasanya saya berada di tim dengan dua atau tiga atau empat pemain yang melakukan [puasa] Ramadan dan sekarang kami bersama [puasa] dengan sebagian besar pemain. Jadi, ya, itu adalah hal yang istimewa," kata dia.
Ragnar juga merasakan keistimewaan lain yakni dapat mendengar azan di mana pun selama berada di Indonesia.
Hal ini sesuatu yang cukup asing baginya selama berkarier sebagai pesepak bola profesional di Belanda.
"Ya, bagi saya ini pertama kali saya mendengarnya [azan] saat saya berlatih di latihan. Dan bagi saya itu adalah hal yang sangat indah dan juga untuk mengalami dan mendengarnya dengan berdoa dengan suara, itu sangat sangat menarik untuk mendengarnya," ucapnya.
Lebih lanjut, Ragnar juga menceritakan kisah perjalanannya menjadi seorang mualaf.
Dulunya, Ragnar adalah penganut agama Kristiani sebelum memutuskan untuk memeluk agama Islam pada usia 15 tahun.
Perubahan itu terjadi lantaran Ragnar kerap diajak temannya untuk pergi ke masjid.
"Pada saat itu, mereka membawa saya ke masjid tentang Tuhan dan agama, dan bagaimana itu bisa membantu Anda dalam hidup dan itu menyentuh saya dan [keluarga] membiarkan saya membuat keputusan untuk menjadi muslim," ucap Ragnar Oratmangoen.