Bisnis.com, SOLO - Ketua Umum PSSI Erick Thohir menjelaskan alasan di balik penugasan wasit asing di Liga 1 2023-2024.
Hal menarik terlihat di pertandingan pekan ke-22 Liga 1 2023-2024, Minggu (10/12/2023).
Ada dua wasit asal Jepang yang memimpin 2 laga Liga 1 2023-2024, Persita Tangerang vs Persikabo 1973 dan Persib Bandung vs Persik Kediri.
Dua wasit yang bertugas adalah Futoshi Nakamura dan Yusuke Araki. Nakamura memimpin laga antara Persib dan Persik di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung. Adapun Yusuke menjadi wasit utama dalam laga Persita vs Persikabo di Indomilk Arena.
Kedua wasit itu ditugaskan PSSI untuk menjadi contoh bagi pengadil lokal. Meski PSSI menurunkan wasit utama asal Jepang untuk kedua laga tersebut, namun 3 asisten wasit tetap melibatkan wasit lokal.
"Ini adalah sebuah bentuk kerja sama kita untuk meningkatkan kualitas perangkat pertandingan. Tidak sekadar wasit asing memimpin, tapi berkolaborasi dengan wasit lokal," ucap Erick Thohir.
Baca Juga
Pada laga Persib vs Persik, Nakamura dibantu oleh Frengki Fredianto (Asisten Wasit 1), M Akbar Jamaluddin (Asisten Wasit 2), dan Aprisman Aranda (Wasit Cadangan).
Sementara pada laga Persita vs Persikabo, Araki bekerja sama dengan Fuad Qohar (Asisten Wasit 1), Nurhadi (Asisten Wasit 2), dan Candra (Wasit Cadangan).
Erick berharap kolaborasi yang dibangun dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang lebih berpengalaman itu bisa meningkatkan kualitas SDM lokal.
Terlebih sebentar lagi Liga 1 rencananya akan mulai menerapkan VAR sebagai solusi masalah pengaturan skor yang menghantui sepak bola Indonesia.
"Sepak bola kita akan meningkat kualitasnya jika diikuti juga dengan peningkatan SDM yang terlibat di dalamnya terutama perangkat pertandingan. Dengan usaha untuk meningkatkan kualitas wasit plus penggunaan VAR nanti kita berharap kompetisi kita semakin berkualitas dari segala sisi termasuk dari kualitas pertandingan yang punya standar tinggi," ucapnya.
Erick mengatakan, penggunaan wasit asing di Liga 1 hanya bersifat sementara. Dia mengatakan bahwa hal ini sebagai bagian dari transfer of knowledge dari wasit yang punya jam terbang tinggi di level dunia dengan wasit lokal.