Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (Ketum PSSI) Erick Thohir angkat bicara mengenai kedatangan Lionel Messi dalam pertandingan FIFA Match Day Indonesia melawan Argentina pada Senin (19/6/2023) di Gelora Bung Karno, Jakarta.
Dia berharap agar penyerang dari klub Paris Saint German itu dapat tetap hadir untuk berlaga melawan timnas merah putih.
“Ini kan pertandingan Indonesia dan Argentina, saya berdoa Messinya terbang, saya berdoanya Messinya mendarat, saya berdoa Messi bermain, itu yang bisa saya lakukan. Namun, ini bukan pertandingan Indonesia melawan Messi All Stars,” tuturnya di kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (13/6/2023).
Dia melanjutkan maksud dari Indonesia tidak melawan Messi All Stars adalah agar masyarakat tetap memahami bahwa fokus dari FIFA Match Day merupakan upaya agar timnas dapat meningkatkan kemampuannya melawan tim nasional dari Negara dengan peringkat di atas mereka.
“Ini FIFA Match Day, itu kita mencari poin ya, dengan Palestina besok malam itu mencari poin. Nah, memang khususnya Argentina ini kita mencari poin tetapi karena kelasnya cukup tinggi dan persiapan mental, karena jangan sampai kita punya tim yang bagus pemain tim besar gak siap,” katanya.
Menteri BUMN ini menyebut bahwa tujuan utama menghadirkan tim tango tersebut memang dilakukan untuk meningkatkan mental pemain nasional Indonesia.
Baca Juga
“Jadi ini kalau bisa FIFA Match Day seperti ini di mana saya sudah janjikan, kalau ada 8 Match Day 7 mencari ranking, 1 mencari, tentu apa? peningkatan mental dan juga persepsi sepak bola dunia bahwa sepak bola Indonesia bangun dari tidur,” ucapnya.
Bahkan tak hanya Argentina, dia melanjutkan bahwa Indonesia juga mengundang Palestina untuk melakukan FIFA Match Day yang difokuskan untuk peningkatan peringkat, dimana saat ini skuad garuda bertengger di posisi 149.
“Jadi kalau tahun ini misalnya Argentina bisa aja tahun depan negara titik-titik. tetapi yang lain tentu yang mencari poin seperti tahun ini seperti Burundi, dan ada Palestina dan mungkin beberapa negara lain yang rankingnya juga lebih bagus. Palestina itu rangking 93 lho,” pungkas Erick.