Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar organisasi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) pimpinan Erick Thohir segera menyiapkan cetak biru (blueprint) atau kerangka kerja terperinci sebagai landasan pembenahan sepak bola Tanah Air.
Ketua Umum (Ketum) PSSI Erick Thohir mengatakan bahwa cetak biru diperlukan mengingat salah satu hasil pertemuan antara Presiden Jokowi dan Presiden FIFA Gianni Infantino dalam agenda Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada November 2022 turut membahas mengenai kesediaan Indonesia mengajukan diri jadi tuan rumah Piala Dunia 2040.
"Saat G20, Indonesia diharapkan bisa menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia 2040. Sehingga, tentu kami [PSSI] harus punya blueprint menuju 2040. Baik itu di program, infrastruktur, dari mendorong dari percepatan timnas Indonesia, atau pembinaan secara menyeluruh," ujar Erick Thohir dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (20/2/2023).
Lebih lanjut, Menteri BUMN itu juga mengaku bahwa pemerintah dan federasi satu suara untuk mewujudkan pembenahan sepak bola Indonesia secara menyeluruh.
"Semua punya tujuan yang sama, mengibarkan Merah-Putih, garuda, di kompetisi tertinggi. [Pembahasan] blueprint [dalam waktu dekat] kami akan adakan sarasehan pada Maret, untuk membahasas pembenahan jangka panjang. Saat ini kami fokus kejuaran (Piala Dunia) U-20 dulu. Sekalian memperbaiki hal-hal yang sudah kami sepakati secara bersama," ucap Erick.
Tidak hanya itu, Erick mengatakan bahwa kerangka kerja yang diminta oleh orang nomor satu di Indonesia itu juga termasuk mengenai peningkatan kualitas tim nasional (timnas) Indonesia mengingat pada tahun lalu Garuda gagal meraih podium di Piala AFF 2022.
Baca Juga
"[Target kejuaraan] nantinya juga bagian blueprint. Namun, saya sampaikan saya ini nonton sepak bola. Beliau [Jokowi] menonton kejuaraan ini (Piala AFF), mengusulkan perlunya cukup waktu timnas agar punya kebersamaan. Ini hal-hal yang saya rasa menjadi perhatian kita. Artinya, ada siasat baru yang perlu diterobos. Apa itu? Ya, itu jadi bagian blueprint. Saya rasa kami akan fokus ke situ tidak hanya prestasi timnas, tetapi satu per satu dikonkritkan tentu dengan timetable," kata Erick.