Bisnis.com, JAKARTA - Tragedi berdarah di Stadion Kanjuruhan saat Arema bersua dengan Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022) membuat beberapa klub mengeluarkan pernyataan tentang pengusutan kasus ini.
Diketahui, sampai dengan saat ini tercatat ada 135 korban meninggal dunia akibat tragedi yang terjadi Sabtu malam tersebut. Berikut statement dari beberapa klub Liga Indonesia.
Persija Jakarta
Suara gaungan usut tuntas kasus ini disuarakan oleh tim besar asal ibu kota yaitu Persija Jakarta.
Dalam keterangan resmi di laman resmi Persija, Presiden Persija Mohamad Prapanca berharap agar kasus ini dapat diusut tuntas.
"Kami juga berharap, adanya investigasi dan pengusutan secara tuntas atas tragedi tersebut. Tragedi seperti ini tidak seharusnya terjadi dalam sepak bola. Semoga seluruh korban dari tragedi tersebut mendapatkan keadilan," ucap Prapanca melansir dari laman resmi klub dikutip, Kamis (27/10/2022).
Persis Solo
Klub selanjutnya adalah Persis Solo. Tim yang bermarkas di Stadion Manahan Solo ini menyurati dan mendesak PSSI untuk melakukan Kongres Luar Biasa (KLB) atas terjadinya tragedi Kanjuruhan.
Baca Juga
"Sebagai bentuk pertanggungjawaban, Persis meminta kepada PSSI untuk melakukan Kongres Luar Biasa (KLB) selambat-lambatnya 30 hari setelah surat ini dikirim," dikutip dari permyataan resmi dari laman resmi klub.
Dalam surat tersebut, Persis juga menyoroti mengenai pengusutan tuntas dari tragedi yang terjadi di Kanjuruhan.
"Pengusutan tuntas insiden Kanjuruhan, termasuk pelaksanaan proses hukum dan pertanggungjawaban moral sesuai dengan rekomendasi dari TGIPF. Siapapun yang bertanggungjawab, harus segera diproses hukum tanpa tebang pilih dan transparan," tulis pihak klub.
Persebaya Surabaya
Pemilik Pemilik Persebaya Surabaya Azrul Ananda menyentil PSSI terkait dengan tragedi Kanjuruhan. Bukan hanya kepada PSSI, pihaknya juga akan menyurati PT LIB (Liga Indonesia Baru).
Azrul juga mengatakan bahwa pihaknya dalam waktu dekat akan mengeluarkan surat dan pernyataan tentang kepedulian terhadap masa depan sepak bola dan demi kelangsungan liga.
"Kami sama-sama sepakat ada perbaikan di sepak bola Indonesia. Kami mendukung kebaikan sepak bola Indonesia, kalau itu harus KLB ya KLB. (Harapan). Kami yang utama adalah memang harus perbaikan, kami setuju itu," ucap Azrul.