Bisnis.com, JAKARTA - Di balik keputusan Kylian Mbappe bertahan di Paris Saint-Germain (PSG), rupanya ada campur tangan Presiden Prancis, Emmanuel Macron.
Bintang PSG, Kylian Mbappe, sempat dikabarkan akan berlabuh ke Real Madrid pada bursa transfer musim panas ini.
Akan tetapi, saat rumor kepindahan Kylian Mbappe ke Real Madrid kian kencang berembus, sang pemain justru membuat keputusan mengejutkan.
Mbappe memutuskan untuk bertahan di PSG setelah mendapat perpanjangan kontrak hingga tiga tahun ke depan.
Keputusan Mbappe bertahan di PSG itu rupanya mendapat pengaruh dari berbagai pihak, termasuk Presiden Prancis, Emmanuel Macron.
Hal itu diakui oleh Macron yang mengatakan dirinya hanya sekadar memberikan saran agar Mbappe menolak Real Madrid.
Baca Juga
"Ya, benar bahwa saya mengobrol dengan Kylian Mbappe mengambil keputusan bulat soal masa depannya," ujar Emmanuel Macron dilansir dari El Mundo.
"Dalam pembicaraan itu, saya membatasi diri dengan hanya memberinya saran, dengan cara yang sepenuhnya informal, untuk menetap di Prancis."
"Menurut saya sudah menjadi tanggung jawab saya, sebagai presiden, untuk mempertahankan negara ini ketika ditanya dalam suasana yang informal dan ramah," tutur Macron.
Kontrak itu tak hanya membuat Mbappe menjadi pemain dengan gaji terbesar di dunia, namun juga memberi sang pemain hak yang lebih besar.
Striker berusia 23 tahun itu dikabarkan memiliki wewenang untuk mengatur tim pelatih hingga memilih pemain yang bergabung dengan PSG.
Bersama PSG musim lalu, Mbappe tampil dalam 46 pertandingan di semua kompetisi dengan mengemas 39 gol.
Pemain timnas Prancis itu telah mengoleksi 171 gol dalam balutan seragam PSG dan hanya kalah dari Edinson Cavani yang mengemas 200 gol.
Dengan masa bakti yang masih berjalan hingga tiga tahun ke depan, Mbappe berpeluang menyalip Cavani dan menjadi top skor sepanjang masa PSG.