Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tim Raksasa-raksasa Sepakbola Menentang Perang Rusia vs Ukraina

Tim-tim raksasa sepakbola dunia seperti Manchester United, Manchester City, Watford, hingga Tim Nasional Polandia menentang perang antara Rusia vs Ukraina.
Pemain Manchester United, Cristiano Ronaldo/Twitter
Pemain Manchester United, Cristiano Ronaldo/Twitter

Bisnis.com, JAKARTA -- Tim-tim raksasa sepakbola dunia seperti Manchester United, Manchester City, Watford, hingga Tim Nasional Polandia menentang perang antara Rusia vs Ukraina.

Pada laga Manchester United vs Watford, para pemain dan pelatih berdiri dengan membentangkan spanduk bertuliskan perdamaian sebelum pertandingan. Begitu pula dengan Tim Nasional Polandia yang membatalkan laga melawan Rusia karena invasi militer yang dilancarkan ke Ukraina.

Adapun, Manajer Manchester City Pep Guardiola juga membela pemainnya terkait unggahan Instagram ke Presiden Rusia Vladimir Putin.

Bintang Manchester City sekaligus pemain Tim Nasional Ukraina Oleksandr Zinchenko, mengunggah  foto Vladimir Putin dengan kalimat sarkastis, "Saya harap kamu mati dengan cara yang paling menyakitkan." Unggahan ini kemudian dihapus dari akun Zinchenko.

Sementara itu, mengutip dari Antara, Manajer Chelsea Thomas Tuchel gundah gulana memikirkan ketidakmenentuan mengenai masa depan Roman Abramovich pemilik The Blues. Padahal skuadnya menghadapi laga sangat penting melawan Liverpool dalam final Piala Liga pada 27 Februari ini.

Abramovich yang membeli Chelsea Football Club pada 2003 memang belum dikenai sanksi oleh Inggris, tetapi namanya sudah disebut parlemen ketika Perdana Menteri Boris Johnson mengungkapkan sanksi besar-besaran terhadap Rusia tak lama setelah Moskow menginvasi Kiev.

Kegundahan sama menyelimuti penggemar Everton menyangkut masa depan pemiliknya yang juga pebisnis Rusia, Alisher Usmanov.

Anggota parlemen Inggris dari Partai Buruh, Margaret Hodge, meminta Abramovich dan Usmanov harus ikut dikenai sanksi karena dianggap sebagai bagian dari "para kleptokrat yang mencuri dari rakyat Rusia."

Di lain pihak Manchester United masygul karena harus memutuskan kontrak sponsor maskapai Rusia, Aeroflot, setelah Boris Johnson melarang sejumlah perusahaan nasional Rusia beroperasi di Inggris, termasuk Aeroflot yang memberikan pemasukan 8 juta pound per musim kepada Setan Merah.

Separuh dari total saham maskapai yang didirikan pada 1923 itu dimiliki pemerintah Rusia yang menjadi sasaran sanksi Inggris, dan sejumlah negara Barat lain, tak lama setelah Presiden Vladimir Putin memerintahkan invasi ke Ukraina.

United tunduk kepada pemerintah sehingga memutuskan hubungan kesponsoran yang sudah dijalin sejak 2019 itu,18 bulan lebih cepat sebelum kontrak habis.

Man United tak menentang pemerintah Inggris, sebaliknya menyampaikan pesan solidaritas kepada Ukraina dan menentang invasi Rusia ke Ukraina.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper