Bisnis.com, JAKARTA – Pelatih Leicester City Brendan Rodgers mengatakan dia "tidak punya apa-apa selain kebanggaan" untuk para pemainnya meski melihat harapan mereka lolos ke Liga Champions Eropa pupus oleh kekalahan dramatis pada hari terakhir dari Tottenham Hotspur.
Memulai pertandingan terakhir di urutan kelima klasemen, tim berjuluk Si Rubah tahu bahwa peluang terbaik mereka untuk finis di empat besar demi tiket Liga Champions adalah menang dan berharap Liverpool dan Chelsea tergelincir di pertandingan terakhir masing-masing.
Chelsea kalah 1–2 di markas Aston Villa di Birmingham, tetapi Leicester tidak dapat melakukan tugas mereka sendiri dengan meraih kemenangan dan menyelesaikan kompetisi dengan 1 poin di belakang The Blues asuhan Thomas Tuchel.
Dengan demikian, Leicester kembali hanya bisa berkompetisi di Liga Europa dan ketersingkiran secara dramatis itu mengulangi yang terjadi musim lalu yakni selalu berada di empat besar hampir di sepanjang kompetisi Liga Primer, tetapi akhirnya finis di posisi kelima akibat selalu kalah di dua laga terakhir.
"Ini sangat mengecewakan bagi kami yang berjuang sangat keras sepanjang musim. Saya selalu mengatakan kepada pemain bahwa Anda dinilai setelah 38 pertandingan, sayangnya kami tidak bisa melakukannya [finis di empat besar],” papar Rodgers.
"Saya tidak memiliki apa-apa selain kebanggaan dan kekaguman terhadap para pemain. Mereka selalu mengalami hal-hal yang bertentangan dengan keinginan mereka seperti cedera. Jika Anda melihat pentingnya para pemain hari ini, kami gagal dalam 15 menit terakhir,” lanjutnya.
Baca Juga
"Pemilik telah memberi saya dukungan yang luar biasa. Para pemain telah memberi saya hati dan jiwa mereka setiap hari. Saya sangat kecewa, tetapi kami tidak bisa melewati batas [kemampuan]," kata Rodgers.