Bisnis.com, JAKARTA – Pelatih Chelsea Thomas Tuchel mengaku “tidak yakin menyukai” format baru Liga Champions Eropa yang akan memaksa tim memainkan lebih banyak pertandingan dalam satu musim sehingga membebani pemain.
Di tengah kegagalan upaya 12 tim top Eropa membentuk Liga Super, Union of European Football Associations (UEFA) menyetujui format baru mulai musim 2024–2025 dengan 36 klub dan tim akan memainkan empat pertandingan lebih banyak dibandingkan dengan format saat ini.
"Saya tidak yakin apakah saya menyukainya. Saya hanya bisa melihat lebih banyak pertandingan dan sulit bagi saya untuk bersemangat sama sekali," kata Tuchel kepada wartawan menjelang pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions melawan Real Madrid pada Rabu (28/4/2021) mulai pk. 02.00 WIB.
"Semua diskusi mengenai Liga Super membuat kita lupa tentang format baru Liga Champions. Apakah mereka bertanya kepada pelatih atau pemain [sebelum memastikan format baru]? Saya kira tidak," ujarnya pada Senin (26/4/2021).
"Kami mempunyai begitu banyak format baru, dengan Nations League (UEFA) juga... Ini bukan kualitas, ini hanya lebih banyak pertandingan. Pada saat yang sama kami hanya punya tiga pemain pengganti di Liga Primer Inggris, yang merupakan kompetisi terberat."
Sementara UEFA mengancam untuk melarang klub-klub pendiri Liga Super Eropa—termasuk Real Madrid dan Chelsea—dari Liga Champions, Tuchel mengatakan kedua tim pantas berada di semifinal.
Baca Juga
"Kami tidak pantas mendapatkannya karena keputusan politik atau karena logo kami, kami pantas mendapatkannya karena kami telah menempuh perjalanan panjang," kata Tuchel.
"Saya beruntung menjadi bagian dari ini sejak fase sistem gugur dan kami telah memperjuangkan jalan kami melalui hasil-hasilnya. Jika ada masalah pada level politik olahraga, itu harus diselesaikan di level itu."