Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah klub papan atas di Eropa bergabung untuk menggulirkan liga eksklusif Liga Super Eropa (European Super League/ESL). Kabar terakhir, enam klub papan atas Inggris bergabung ke ESL.
Siapa tokoh di balik ESL? Usulan ESL dimulai pada 2009. Adalah Presiden Real Madrid Florentino Perez yang mengumumkan rencananya untuk menggulirkan kompetisi super tersebut.
Pada 4 Juli 2009, Perez mengkritik Liga Champions dengan mengatakan "kami harus menyetujui Liga Super Eropa baru yang menjamin bahwa hanya yang terbaik selalu bermain yang terbaik, sesuatu yang tidak terjadi di Liga Champions."
Dia menyatakan bahwa akan mendorong kompetisi break-away yang menampilkan kekuatan tradisional Eropa jika Union of European Football Association (UEFA) tidak berbuat lebih banyak untuk memastikan tim-tim ini bermain satu sama lain setiap tahun.
Di bawah rencana Perez, yang sekarang menjadi Ketua ESL, tim-tim terbaik di Benua Biru akan tetap menjadi bagian dari sistem nasional masing-masing, tetapi dijamin berkesempatan untuk bermain satu sama lain pada akhir musim liga reguler.
Sistem Kompetisi
ESL akan memiliki 20 tim, 12 anggota pendiri ditambah tiga klub tanpa nama yang mereka harapkan untuk segera bergabung, dan lima tim yang lolos setiap tahun sesuai dengan pencapaian domestik mereka.
Proposal ESL menyebutkan kompetisi dimulai pada Agustus setiap tahun, dengan jadwal tengah pekan, dan klub akan dibagi menjadi dua grup yang terdiri dari 10 peserta, bermain satu sama lain di kandang dan tandang.
Tiga teratas di setiap grup akan lolos ke perempat final, dengan tim di urutan keempat dan kelima memainkan play-off dua leg untuk mengisi dua tempat tersisa.
Baca Juga : Ini Respons UEFA Terhadap Rumor Liga Super Eropa |
---|
Sejak fase itu, format sistem gugur dua leg yang sama digunakan di Liga Champions sebelum final satu leg pada Mei di tempat netral.
ESL mengatakan akan menghasilkan lebih banyak uang daripada Liga Champions dan akan menghasilkan distribusi pendapatan yang lebih besar di sepanjang kompetisi.