Bisnis.com, JAKARTA – Alfred Riedl, eks pelatih Timnas Indonesia yang merupakan mantan striker Timnas Austria dengan empat caps, meninggal dunia pada Selasa (8/9/2020) WIB di Wina.
Riedl melatih Timnas Indonesia pada tiga periode yakni pada 2010 – 2011, 2013–2014, dan 2016. Dia juga pernah melatih timnas dua negara Asia Tenggara lainnya yakni Vietnam dan Laos. Selain itu, pria kelahiran Wina, 2 November 1949 itu pernah menukangi Timnas Liechtenstein dan Palestina.
Kabar mengenai wafatnya Riedl dilansir oleh laman berita Austria Kurier, yang menyebutkan sampai ia tutup usia, Riedl didampingi oleh istrinya, Jola. Riedl meninggal dunia pada usia 70 tahun.
Asisten Riedl saat mengarsiteki timnas Indonesia, Wolfgang Pikal, mengonfirmasi kabar mengenai meninggalnya Riedl.
"RIP coach Alfred, my friend and mentor, thank you for your friendship and all the ilmu, knowledge, and experience you share with me... GBU salam Pikal Wolfgang," demikian pesan yang dikirimkan Pikal saat diminta konfirmasi dari Jakarta pada Selasa.
Sayangnya, dari ketiga masa kepemimpinannya, skuad Merah Putih belum dapat mengakhiri puasa gelar dengan raihan prestasi terbaik adalah runner-up Piala AFF (Asean Football Federation) pada 2010 dan 2016.
Sebagai pemain, Rield menghabiskan masa terpanjang di karir profesional bersama klub kenamaan Belgia, Standard Liege pada 1976 hingga 1980. Dia bermain dalam 106 pertandingan dengan mencetak 53 gol untuk klub tersebut.
Senbagai ujung tombak di lini depan di legvel klub, dia juga pernah merumput bersama klub kondang negaranya, Austria Wien, pada 1967 hingga 1972 serta dua klub ternama Belgia lainnya yakni FC Antwerp dan Sint-Truiden.
Beberapa klub lainnya yang pernah memanfaatkan jasanya ialah Metz (Prancis) serta Wiener SC, Molding, dan Grazer AK (Austria).
Dia bermain untuk Timnas Austria dalam empat pertandingan pada rentang waktu 1975 hingga 1978, tetapi gagal mempersembahkan gol.
Riedl pertama kali ke Indonesia pada 2010 dan membawa Timnas Indonesia lolos ke final Piala AFF, tetapi kalah dari Malaysia. Berselang 6 tahun kemudian, dia mengantar Indonesia kembali ke final, tetapi dikalahkan Thailand.
Dia pernah menangani dua klub di Indonesia yakni Persebaya Surabaya dan PSM Makassar.